Saturday, October 15, 2011

No One Bigger than a Club




Sang Legenda
Waktu Maradona meninggalkan Napoli, banyak yang menduga itulah akhir kejayaan Napoli. Maradona yang dianggap Orang Suci (Santo), sudah menyatu bahkan lebih besar daripada klub Napoli itu sendiri. Napoli identic dengan Maradona dan Maradona adalah Napoli. Mereka mampu mengukir sejarah, dari klub Mediocere dan tidak terkenal, Maradona membawa Napoli ke puncak liga Italy dan Eropa. Kepergian Maradona dianggap awal kejatuhan Napoli dan banyak yang berpendapat seperti itu.

Jack Welch, salah satu CEO terhebat sepanjang sejarah pun mengalami keadaan yang sama. Ketika meninggalkan GE dipuncak kejayaannya, banyak yang beranggapan GE akan limbung sepeninggal Jack. Karena Jack membuat GE semakin besar dan mampu melakukan transformasi paling sukses dalam sebuah korporasi besar, pada saat yang lain beranggapan apa yang dia lakukan itu akan membahayakan GE.

Kompas-Gramedia identic dengan Jakob Oetama. Memimpin selama puluhan tahun, akhirnya pada saat usia 70 tahun, memilih untuk minggir dari pucuk pimpinan dan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada penerusnya, ketika perusahaan dalam kondisi terbaiknya. Membangun Kompas dari perusahaan kecil sehingga menjadi besar dan raja Media dan hotel,

Steve Jobs dan Apple setali tiga uang dengan cerita diatas. Sesudah Steve Jobs meninggal, banyak yang beranggapan Apple tidak akan bisa sesukses sebelumnya atau bahkan bertahan. Namanya melegenda dengan perusahaannya. Tanpa Steve, tidak ada Apple dan tanpa Apple, Steve bukan siapa-siapa. Steve membuat Apple menjadi produk yang paling diminati di dunia. Nilai perusahaannya lebih besar dari Mercedes atau pun BMW, dan saat ini perusahaan ini sudah melampaui Microsoft. Secara berseloroh, Steve pernah mengatakan bahwa ada 3 Apple yang merubah dunia. Yang pertama adalah apple yang dimakan Adam dan Hawa, apple yang kedua adalah yang jatuh dihadapan Isaac Newton, dan yang ketiga adalah apple yang telah dimakan oleh Steve Jobs.

Perginya Sang Legenda
Bagaimanakah nasib klub dan perusahaan itu sepeninggal tokoh legendanya? Napoli sepeninggal Maradona terpuruk dan tidak pernah mencatat prestasi ditingkat Italia atau Eropa. Tetapi pada tahun 2011 ini, mereka kembali menduduki puncak liga, meski untuk klasemen sementara. Tetapi ini merupakan prestasi mereka sesudah perginya Maradona, dan bisa saja mereka sudah kembali ke jalur juara.

Demikian juga Kompas dan GE, sepeninggal Jakob dan Jack. tetap exist dan mencetak revenue yang tinggi. Perlu diingat, pemimpin yang besar dan melegenda tidak hanya membawa perusahaannya maju, tetapi mereka biasanya menularkan semangat dan spirit perusahaan kepada pegawainya. Dan satu hal yang tidak kalah penting adalah, mereka mencetak dan mempersiapkan kader penggantinya. Hal ini lah yang dilakukan oleh Jakob dan Jack.

Bagaimana dengan Apple sepeninggal Steve? Ketika Steve memutuskan Tim Cook menggantinya beberapa waktu yang lalu sebelum ia meninggal, sebagian orang merasa pesimis bahwa Apple akan meneruskan dominasinya sebagai perusahaan IT yang paling bernilai di dunia. Nama Steve sama bahkan lebih besar dari Apple sendiri, sehingga siapa pun penggantinya akan selalu dibandingkan dengan sang legenda serta mewarisi pekerjaan berat, meneruskan kejayaan Apple dan terus melakukan inovasi yang menjadi trend dunia.

No one bigger ...
Liverpool, sebagai salah satu klub sepakbola terbaik dunia sudah belasan tahun tidak pernah menjuarai liga Inggris. Ketika beberapa pemain top dunia yang bermain di Liverpool memutuskan keluar dari Klub tersebut karena merasa prestasinya mandek, secara berseloroh aku pernah menggoda teman aku yang sangat fanatic dengan klub Liverpool demikian, “Bagaimana bisa juara Liga, kalau pemain top pada cabut dari Liverpool?” Dengan santai teman saya menjawab, “ Tenang saja, No one bigger than a club!”

Sejarah akan mencatat kemudian, apakah Steve Jobs akan lebih besar daripada Apple, atau Apple yang lebih besar dari Steve. Saya tetap memilih “ No one bigger than a world class company !”

No comments: