Tuesday, November 11, 2014

Surat Undangan Ke Nabire, 13 Desember 2014

Foto ini diambil di depan salah satu Ruko di Pasar Pathok Jogjakarta

___________________________
Sobat-sobat maafkan aku sebelumnya, karena tidak semua bisa aku kirimi undangan, baik elektronik ataupun cetak. Dan blog ini pun menjadi undangan aku. Jangan lupa isi comment ya? Ini akan menjadi pengganti buku tamu, khususnya buat teman yang tidak sempat ke Nabire :)
___________________________

Temanku Yohanes Borosi bertanya, "Cinta menunggu 12 tahun untuk bertemu Rangga, Persib menunggu 19 tahun untuk juara, Maya** menunggu berapa lama Djo?”

“Kami tidak saling menunggu Nes, cuma dipertemukan saat semua elementnya tepat …. Sulit dijelaskan, frasa sederhananya ‘Semua indah pada waktunya’ “, jawabku. Aku sendiri tidak tahu dari mana kata-kata bijak ini muncul hahaha...

Hubungan ku dan Maya sendiri sudah berjalan 12 tahun, terasa singkat karena hubungan yang sangat dinamis seperti mengendarai rollercoaster, naik turun dan berputar-putar! Ada tawa, air mata, jengkel, marah sampai dititik nadir dan bahagia sampai ke awan-awan!

Dan waktu pun menuntun kami untuk mengucap janji suci pernikahan pada tanggal 13 Desember 2014 di Nabire, seperti bunyi undangan dibawah ini:





Nabire sangat personal buat aku, meski ada permintaan beberapa teman dan keluarga, sepertinya tidak akan ada resepsi di tempat yang lain. Yang ada mungkin hanya bertemu dan makan-makan memperkenalkan Maya. Personal karena banyak cerita kanak-kanak, kenakalan semasa remaja, cita-cita kelak dewasa, ikatan emosional dengan sahabat dan keluarga di kota ini. Tempat dimana aku lahir, di Nabire aku menghabiskan 16 tahun terbaikku.

GKI Tabernakel tempat pemberkatan kami pun punya tempat yang khusus di hati. Tanggal 1 Juli 1973 aku di Baptis disini. Tidak banyak orang yang di Baptis dan diberkati pernikahannya di Gereja yang sama. Dan aku merasa beruntung dan diberkahi untuk semua ini...!

**)
Tentang Maya sendiri, ijinkan aku mengutip Puisi yang indah dari Pablo Neruda, "Sonnet XVII”  sebagai penutup:

….
I love you without knowing how, or when, or from where.
I love you straightforwardly, without complexities or pride.
So I love you because I know no other way
....


Foto diambil di Coffee House Mesastila Magelang - Ambarawa

Wednesday, November 05, 2014

Berpikir Positive, Sebuah Cerita dari Richard Branson

Sumber: http://www.virgin.com/richard-branson/its-how-you-ask-the-question



Dalam sebuah percakapan cara bertanya penting untuk menghasilkan respon positive yang kita inginkan.

Sering kita mendengar ungkapan, hal positif melahirkan sesuatu yang positif - jadi , dalam sebagian besar keadaan termasuk mengajukan pertanyaan dengan cara yang positif, akan menghasilkan respon yang lebih baik . Renungkan akan hal ini : Positive itu sesuatu yang menular .

Beberapa yang aku kutip dari blog Branson diatas:
  • Positive thinking is incredibly powerful tool. Simply put: positive, proactive behaviour spurs positive, proactive behaviour.
  • People who think positively usually see endless possibilities and empower others to feel the same, and in turn move the world forward. 
  • Positive people don’t just have a good day; they make it a good day. 
  • I aim for positivity by: wearing a smile at all times; looking for opportunities to see the good in the world; approaching problems in a proactive manner; phrasing my comments and conversations to reflect positive outcomes; and leading with YES! rather than no – that is, after all, how I got my nickname Dr Yes!
  • So start simple, find a positive slant in every question you ask.  If you display a positive outlook, you will find that people will gravitate towards you, and go out of their way to help you succeed.