Sunday, April 15, 2012

Workshop Dengan John Stanmeyer


*Buat yang belum kenal John, silahkan googling namanya dan kunjungi website nya di http://stanmeyer.com

Kursus Yang Mahal
Kurang lebih dua tahun yang lalu aku iseng mengunjungi website vii.com, ternyata beberapa pendiri website itu sering mengadakan workshop di kawasan Asia dimana Bali termasuk salah satunya. Sayangnya aku terlambat tahu sehingga tidak sempat mendaftar, padahal minat aku akan fotografi cenderung ke jurnalis dimana vii.com salah satu tempat berkumpulnya dewa-dewa fotografi jurnalis selain Magnum dan beberapa asosiasi foto lainnya.

Aku menyukai John sudah cukup lama baik melalui foto-foto di koran atau majalah luar negeri. Beberapa kali meliput untuk National Geographic, sehingga makin membuatku menyukai karya-karya John. Dua tahun lalu membaca iklan, John akan mengadakan kursus tahun 2011 di Bali. Sesudah email dan berusaha nego dengan John, akhirnya dengan kecewa aku memutuskan tidak mendaftar kursus yang diadakan John karena biayanya cukup besar, USD 3.000!! Sebenarnya biaya lebih murah dimungkinkan asal aku terdaftar sebagai fotografer Bali, cukup membayar USD 2.000.

Sudah lah, memang bukan rejeki aku pikirku saat itu. Ada dua pertimbangan, pertama kamera aku cuma D70 yang harganya mungkin sekitar USD 500, terlalu memaksakan diri untuk mengikuti kursus semahal itu, mendingan beli kamera.

Belajar bersama Master
Dalam sebuah diskusi melalui email John mengatakan dia tidak akan mengajarkan cara menggunakan kamera, karena kursus yang seperti itu banyak diluar sana. Tetapi yang diajarkan adalah bagaiamana menyiapkan liputan foto jurnalis seperti yang dia lakukan ketika mendapat penugasan dari National Geographic. 

Pemilihan Tema Foto
Dalam kursusnya, John meminta peserta untuk menentukan tema foto buat masing-masing peserta. Aku belum menentukan tema yang akan aku ambil. Sempat terpikir membahas tentang sampah dan permasalahannya di Pulau Dewata, cuma ragu apakah tidak lebih baik membahas keindahan Bali daripada membahas keburukannya? Ide yang lain adalah membahas toleransi antar umat beragama disana, mungkin Komunitas Kristen asli Bali di Pulau Dewata yang jumlahnya lebih sedikit dibanding komunitas Hindu atau Islam.

Email John Stanmeyer
Dalam email yang diberikan kepada peserta Kursus, ada beberapa tips yang dibagikan John terkait persiapan memilih Tema.


Berikut emailnya menjelaskan 8 hal yang harus diperhatikan pada saat workshop :
  1. Deep introspection on how you envision the message you want to tell
  2. Removing preconceived notions of the world around me
  3. Removal of most — if not all — technical aspects about photographs...a camera even in this digital era is still only a light-tight box. nothing more. this is not a workshop about F-stops. Loads of such gatherings are available to attend if you so wish. This workshop is about getting deep into your photography and pushing it further
  4. Question everything, seeking new perspectives
  5. When reading/researching, seek the unexpected
  6. When photographing, avoid just a simple portrait of someone for the basic reason they look interesting or have on a unique cultural outfit — that's for postcards
  7. Be open and fascinated by everything
  8. Research...research...research
Dan berikut ini merupakan ide cerita yang ditawarkan John,
STORY IDEAS
Spirituality — It's everywhere

Mysticism — Very layered and astonishing (if you haven't a copy yet, order my book, Island of the Spirits, and you'll see what to expect)

Balinese Dance — Traditional and mystical...very visual and accessible but needing to be timely on where to go/see

Balinese Music — Some of the most astonishing musical styles on earth, found nowhere else but in Bali...very accessible as well as a field recordist dream

Poverty in Bali — Yes, Bali has poverty, hidden in the layers of society...a tough story to do in 7-8 days but could be done with heavy advanced research

Javanese in Bali — Thousands of Javanese do the harsh/heavy work in Bali...could be an interesting social aspect to study

Fragile Culture — How excessive tourism is affecting Balinese society...Bali has exploded since I moved from the island. It still retains it's staggering charm but it's under threat

Farming — Agriculture in Bali is astonishing with it's majestic rice terraces. But don't only fall for the beauty...these fields hold mystic powers, a territorial hierarchy found nowhere else on earth , hard labor, social ruin when families sell their land to developers and a whole host of other interesting bits

Agriculture — Focus specifically on food sustainability and how the Balinese may or may not be an example of how other nations can seek healthy, sustainable food crops...accessible but don't deliver just your average farming images, I'd expect the unexpected from this story!
The New Face of Bali — What is the new view of Bali...from the Balinese perspective?

Portraits — For those of you passionate about portraiture, Bali is a place to simply go wild

Landscapes — Same for landscape photography...Bali has vistas like nowhere else

Surf Culture — Long before the hoards of tourist descended upon Bali, this island was really a surfers paradise. Still today Bali is the premier location for surfing and has a unique culture...if you choose this topic, be aware that it will take you 1-2 hrs each direction getting from Ubud to the coast because of traffic. It can be done, which is why I'm including this on the suggestion list

Mask Making — The art of mask making goes back centuries in Bali. The true artisans are fading but still a few ply their trade while a younger group is developing new styles...could be a fascinating story but the challenge will be to void repetition. It can be done though so one of you try if you're up to the challenge of creating 10+ images in a story

Sesudah membaca email John lebih teliti, aku malah tertarik membahas seni pembuatan Topeng di Bali. Menarik karena, budaya ini ternyata berusia ratusan tahun, tidak terlepas dari mistis dan kini hampir terlupakan. Tidak banyak seniman pembuat topeng yang tersisa saat ini di Bali. Sudah terbayang sesaat ketika mengambil tema tentang topeng, aku akan berhubungan dengan seniman yang dengan segala filosofi yang memperkaya jiwa. 

Seniman tua yang tertinggal tentu sumber inspirasi yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan. Topeng tentu berkaitan dengan budaya, mungkin ada musik disitu ada tarian disitu yang membentuk budaya, ada mistisisme, ada banyak hal yang bisa digali dari pembuatan topeng ini. Menarik membayangkan mengambil foto seorang seniman saat asyik dengan karya seninya, topeng. Tantangannya adalah bagaiaman mengambil gambar yang berbeda dengan yang sudah pernah diambil? Hmmm let see...