Friday, July 30, 2010

Hari ketiga : Snorkeling seharian di Iboih - Sabang


Sesudah mengambil beberapa gambar matahari terbit dan sarapan, tanpa menunggu lebih lama lagi aku dan Firman langsung terjun untuk mengintip dunia bawah air dengan kacamata selam dan sirip kaki. Session pertama dimulai jam 9 pagi dengan tujuan Pulau Rubiah yang jaraknya 400 meter dari penginapan kami.


Sedikit tentang lokasi snorkeling kami sebagai gambaran, daerah tempat kami menginap (Iboih) adalah sebuah teluk yang langsung berhadapan dengan Samudra Hindia. Iboih berada diposisi teluk yang ke barat yang lebih dekat ke Samudera Hindia, sementara Gapang agak ke Timur (bagian yang menjorok kedalam). Gapang dan Iboih adalah lokasi spot snorkel dan dive yang terkenal di Aceh, bahkan Indonesia. Iboih dan Gapang adalah pantai yang masih segaris, di depan Gapang dan Iboih terdapat Pulau yang bernama Rubiah yang terkenal dengan Taman Bawah Laut nya. Dengan adanya Pulau Rubiah, seolah-olah menjadi buffer terhadap arus yang menuju garis pantai di Gapang dan Iboih. Hal ini yang mungkin membuat arus bawah laut di Iboih dan Gapang tidak berbahaya, sehingga aman untuk snorkel dan dive.


Gapang memiliki pantai berpasir sehingga cocok untuk bersantai sedang pantai di Iboih tidak berpasir karena langsung batu-batu besar dan koral-koral karang. Pemerintah Indonesia telah menentukan daerah teluk perairan ini, sekitar 2600 hektar termasuk pulau Rubiah sebagai daerah special nature reserve. Airnya jernih (25 m visibility) laut disini diisi oleh bermacam trumbu karang dan ikan bermacam warna. Disini dapat ditemukan gigantic clams, angel fish, school of parrot fish, lion fish (ikan singa), sea fans, dan banyak lagi. Bagi penggemar snorkel berpengalaman, Octopus (Gurita) dan Stingrays dapat dilihat disini. Tempat ini merupakan surganya turis penggemar snorkel dan selam.Terumbu karang hanya berjarak sekitar 5 meter dari tepi pantai berpasir!!


Dengan menyewa perangkat seharga 45 ribu yang terdiri dari kacamata selam, sirip kaki dan jaket pelampung kami pun berenang menuju Rubiah, ditengah-tengah laut menuju Rubiah, Firman yang telah mengenal lokasi snorkel di Sabang menyarankan agar kami jangan ke ujung pulai Rubiah karena arusnya keras. Karena untuk menuju lokasi snorkel terbaik di Rubiah harus melalui ujung pulau itu, kami pun membatalkan rencana ke Rubiah dan konsentrasi ke koral-koral yang ada ditepi Iboih yang jaraknya hanya beberapa meter dari pantai.


Dibawah terumbu karangnya dan koralnya berukuran besar. Aku tidak tahu namanya, yang jelas ada yang bentuknya seperti otak manusia. Sepanjang pantai terdapat koral dan karang. Beberapa karang dan koral sudah mati yang ditandai dengan rontoknya terumbu-terumbu karang dan warna koral yang sudah berwarna abu-abu pucat seperti abu rokok. Dengan jumlah yang tidak terlalu banyak terdapat rumput laut yang bentuknya seperti karpet tebal dengan bulu-bulu panjang, tempat ikan badut Nemo mencari makan dan berbaring seolah-olah tidur !!! Setiap terdapat biota laut berbentuk karpet tebal itu pasti terdapat ikan badut (clown fish). Cuma yang benar-benar seperti nemo dengan warna orange dan strip putih sangat jarang. Aku Cuma bertemu sekali, yang banyak ikan badut dengan strip hitam dan orange (bukan putih orange).


Ikan favorit aku karena warnanya paling mencolok adalah ikan taji-taji (bahasa Sabang), badannya berwarna biru langit, sirip bawah berwarna putih salju, sirip atas berwarna kuning cerah dan mata seperti menggunakan kacamata pelindung dengan helm berwarna hitam. Yang menarik ekornya berwarna putih dan dengan bingkai hitam mengililingi warna putih itu! Indah sekali dan jumlahnya sangat banyak hampir disepanjang pesisir Iboih ada ikan ini. Ikan kedua yang aku suka adalah ikan layar bercorak dominan kuning dengan strip hitam dengan bentuk badan pipih dan tatapan mata memelas (tampangnya sedih) serta ada sirip yang panjang dibagian atas tubuhnya seolah-olah berbentuk kapal layar. Ada juga ikan Jabung yang konon ketika beranak jangan didekati karena dia akan menyerang kita. Giginya tajam dan dapat memutuskan jari kalo tergigit. Yang menarik dari ikan Jabung gaya berenangnya seperti orang mabuk, miring tidak tegak seperti ikan normal, kebanyakan miring ke kiri, mungkin karena siripnya pendek sebelah hehehe....


Ikan lain yang menarik adalah ikan janggut yang ketika berenang janggutnya seperti sirip yang lemah, tetapi ketika mendekati dasar pasir, tiba seperti jari yang menjalar menyibak pasir mencari karang-karang atau biota laut yang kecil untuk dimakan. Ada juga ikan singa yang selalu bersembunyi dibalik batu karang, ada lobster yang bentuknya mengerikan seperti Alien, Gurita yang ketika menempel di karang tidak kelihatan karena warnanya tiba2 berubah seperti warna karang. Firman yang terbiasa menyelam mengenal gurita dan menangkapnya, yang terjadi kemudian gurita itu menyemprotkan tintanya sehingga air berwarna hitam. Banyak sekali jenis ikan yang aku pun lupa bentuknya seperti apa. Semoga ikan-ikan yang tidak disebutkan namanya tidak tersinggung :-)


Kalau aku perhatikan ikan pun seperti orang, ada yang lasak (tidak bisa diam) yang kerjanya mengganggu ikan lainnya. Ada yang berprofesi seperti tim penyapu jalanan yang berbaris dalam kelompok-kelompok bergerak perlahan-lahan menghisap terumbu-terumbu karang. Sekelompok ikan kecil yang lain seperti segerombolan anak sekolah yang sedang tour guide tapi tanpa didampingi orang dewasa. Ada juga ikan yang pemalu yang selalu bersembunyi dibalik batu karang dan yang menarik ada ikan yang seperti sedang kasmaran karena kemana-mana selalu berdua!!


Istirahat sebentar untuk makan dan siang ketika tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Tiga jam didalam air tidak terasa, tepat pukul 1 siang kami kembali ke air sampai jam 3 sore menyusuri pantai ke arah teluk bagian dalam. Istirahat sebentar karena Firman harus segera pulang ke kota Sabang untuk mendampingi tim asuhannya untuk bertanding volley. Rencana awal hari ini aku menginap di kota Sabang, tetapi karena ketagihan dan sudah dekat dengan Andy Saragih dan Jamal pengelola Cottage Iboih Inn, aku memutuskan kembali menginap di Iboih dengan catatan besok jam 6 pagi harus segera berangkat ke Sabang agar tidak ketinggalan Ferry cepat.


Setelah beristirahat kurang lebih sejam, aku kembali snorkel. Kali ini benar-benar sendiri, karena Firman sudah kembali ke Sabang, teman-teman se penginapan lainnya memilih berperahu ke Pulau Rubiah. Kali ini tujuan ku ujung daerah Iboih yang katanya lebih dalam dan agak berarus. Awalnya takut karena biar bagaimanapun aku tidak mengerti perilaku arus didaerah ini dan mahluk apa saja yang harus dihindari. Snorkling sendirian itu aku menduga-duga mahluk apa yang muncul ketika pandangan di air memasuki jarak pandang. Harapan aku sih didepan aku tidak tiba-tiba muncul ubur-ubur, hiu dan ular laut. Ujung Iboih dapat dicapai dengan terengah-engah, balik ke basecamp tentu perjuangan lagi karena harus berenang sekitar 500 an meter.


Pemandangan dibawah tetap indah sampai ke ujung Iboih, kegiatan hari ini benar-benar full snorkeling dari jam 9 sampai jam 5 sore. Makan malam di daerah Gapang, malam terakhir aku menghabiskan waktu mengobrol dengan rekan-rekan satu penginapan yang adalah turis lokal dan Pengelola cottage Iboih Inn. Kami bertukar email, mengambil beberapa gambar dan berjanji untuk bertemu lagi di dunia facebook untuk bertukar kabar dan mungkin bersama-sama merencanakan perjalanan mengejar sepotong sorga di tempat yang lain....


Lokasi Yang Dikunjungi :

Koral Sepanjanga Pantai Iboih


Catatan:


Tempat menginap: Iboih inn,

Harga : Rp 250 ribu (include FB)

Penjaga : Andy Saragih & Jamal

Keramahan : top and friendly

Telp : 0811841570

Email : iboih.inn@gmail.com

Waktu terbaik : tanggal 10-15 setiap bulan (Purnama)

2 comments:

Nurul Hida said...

hai.. senangnya bisa ke sana. Aku pengen banget soalnya. Oiya foto-fotonya kurang nih, :D
biar lebih teracuni.

phie said...

Besok malam sampe iboih :)
TFS..nice story