Friday, July 30, 2010

Hari Pertama : Banda Aceh, aku tiba …


Kisah ini merupakan perjalan Lima hari ku (tanggal 26-30 Maret 2009) yang lalu.

Saat berangkat dari Jakarta, aku baru sadar tripod yang aku pinjam dari Ryan tertinggal dipesawat dari Balikpapan. Sebenarnya sehari sebelumnya aku sempat membatin, untuk tidak membawa tripod itu karena takut ketinggalan. Alasannya sederhana, karena barang itu bukan milik aku, ada kemungkinan akan tertinggal karena lupa untuk menentengnya, biasanya perlu penyesuain agar aku menganggap barang itu selalu ada disekitar aku. Dalam pesawat menuju Medan aku hanya berpikir, mudah-mudahan ini bukan awal yang buruk dalam perjalananku, sambil berusaha mengingat kesalahan apa yang aku telah buat sebelum-sebelumnya sebelum memulai perjalanan ini! (Sorry Ryan, tripodnya ketinggalan, kemarin sudah hubungi Garuda ground staff biar tripodnya ditracking).

Perjalanan ke Medan berjalan lancar, setelah singgah beberapa menit di Medan perjalanan pun dilanjutkan menuju Banda Aceh. Kurang lebih 1 jam (aku tidak ingat pasti) sekitar pukul 16.45 WIB akhirnya pesawat mendarat dengan mulus. Bandara Iskandar Muda ternyata dalam proses renovasi, satu hal yang membuat kagum ternyata Bandara nya bagus. Lebih indah dari Bandara Sepinggan Balikpapan. Dengan bentuk bangunan Kubah yang mencirikan daerah dengan tradisi Islam yang kuat serta runaway yang bagus, rasanya mendarat di negara lain ketika mendarat di Iskandar Muda. Menunggu bagasi beberapa menit kemudian keluar untuk menunggu jemputan seorang kawan lama, mantan pejuang transmisi Kalimantan!

Lebih kurang menunggu 30 menit, akhirnya Pak Syamsul Bahri datang. Beliau kaget dan tidak percaya awalnya ketika sehari sebelumnya aku mengirim surat elektronik mengabarkan rencanaku ke Banda Aceh. Kami bertukar cerita sepanjang perjalanan ke kota yang konon jauhnya belasan kilometer dari Bandara. Setelah berjalan kurang lebih 20 an menit kami sampai di Warung Sop Sumsum Langsa, salah satu lokasi kuliner yang terkenal di Banda Aceh kata beliau. Setelah bersantap sumsum yang benar-benar nikmat itu, kemudian Pak Syamsul membawaku keliling Banda Aceh melewati beberapa landmark kota Banda Aceh, diantaranya Masjid Raya Baiturahman, Kuburan Masal di Ulelhee, Monumen Kapal PLTD yang terdampar ke daratan sejauh 4 Km dari laut dan Pantai Ulelhee asal Tsunami yang sore itu terlihat indah dan menawan. City Tour hari pertama ditutup dengan acara kunjungan ke kedai Kopi yang terkenal di Banda, di Jalan Uleekareng. Dengan di guide oleh boss, antar jemput, keliling kota, makan dan penginapan yang semuanya gratis, suatu awal yang baik sekali di hari pertama, setelah insiden kehilangan tripod diawal perjalanan.

Lokasi Yang Dikunjungi :
Warong Sop Sumsum Langsa
Pantai Uleelheue
Monumen Kapal PLTD
Kedai Kopi Uleekareng

2 comments:

Maya said...

Lain kali ajak ajak yah hon kalo jj :)

winda said...

makasih buat share info nya.
ngebantu sya banget yang me ke sabang..
sukses slalu yah :)