Thursday, July 13, 2006

Tentang Cinta

Love karya Gustav Klimt dibuat tahun 1895


Buat dia yang didalam hatiku .........

Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang,dia akan datang disaat kamu tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih, tapi cinta, baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya.

Jadi jangan terburu-buru dan pilih yang terbaik.

Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang "sempurna" bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri.

Jangan pernah bilang "I love you" kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya berbohong.

Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya...

Cinta bukan "Ini salah kamu", tapi "Ma'afkan aku". Bukan "Kamu Dimana sih?", tapi "Aku disini". Bukan "Gimana sih kamu?", tapi "Aku ngerti kok". Bukan "Coba kamu gak seperti begini", tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya".

Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa. Lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.

Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu ijinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.

Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, Mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.

Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu.

Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.

Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau dia tidak "worth it" sekarang, dia tidak akan pernah "worth it" setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Biarkan dia pergi...…

Tuesday, July 11, 2006

Malangnya nasibmu Titi (Va Va Voom)*


“Di Italia aku tidak menikmati permainan sepak bola. Aku harus banyak bertahan dan itu merupakan permainan yang membosankan, laga tanpa aksi, tidak ada sepak bola menyerang. Hal yang sebaliknya terjadi di klubku sekarang ini, aku menyukai Arsenal. Dan saya sangat berbahagia bermain disini !” (Thierry Henry)

Lahir tanggal 17 Agustus 1977 di Paris, Thierry Henry merupakan penyerang yang paling memikat sepanjang turnamen Piala Dunia 2006 ini. Larinya sangat cepat dan dribbling bolanya indah, membuat kalang kabut pertahanan lawan. Tidak jarang melewati 3 atau 4 pemain sekaligus.

Mengawali karirnya di tim nasional junior Perancis , sejak kecil dia sudah menghabiskan waktunya dengan sepak bola. Di usia 13 tahun, telah diikat oleh klub professional Monaco. Setelah bermain kurang lebih 5 tahun bersama Monaco, usia Piala Dunia 1998, Henry dibeli oleh klub besar Italia, Juventus pada tahun 1999, tetapi karena karirnya tidak berkembang disana dank arena ia tidak menikmati gaya permainan Italia, akhirnya Henry hengkang dari Juventus setelah hanya mampu bertahan selama 6 bulan di klub besar tersebut. Usai mengakhiri karirnya di Juve, dia memulai karirnya bersama klub Arsenal.

Setelah bergabung bersama Arsenal, prestasinya kian bersinar dan bersama-sama Arsenal meraih Juara liga utama Inggris tahun 2002 dan 2004. Oleh banyak kalangan (termasuk Pele) dia ditahbiskan sebagai salah satu penyerang yang paling berbahaya yang pernah lahir.


Malangnya Henry

Seharusnya pada tanggal 17 Mei 2006 yang lalu menjadi puncak Karir Henry dalam kejuaran liga di Eropa. Pada hari itu tim yang diwakilinya, Arsenal berhasil memasuki babak final menghadapi tim Barca di Stade de France, Perancis. Meski telah merasakan menjadi juara dunia pada tahun 1998 dan juara Piala Eropa tahun 2000, kali ini keberuntungan tidak berpihak kepadanya. Arsenal gagal menjadi juara setelah dikalahkan Barca dengan skor 1 – 2. Arsenal gagal menjadi juara setelah hanya bermain dengan 10 pemain usai dikeluarkannya Jens Lehmann, penjaga gawang Arsenal. Akhir yang tragis memang, setelah perjuangan yang panjang sejak babak penyisihan.

Dan kekalahan yang paling tragis adalah pada final Piala Dunia 2006 yang lalu. Kembali Henry dan timnya gagal meraih juara, setelah kalah dalam adu penalty dan hanya bermain dengan 10 pemain, usai dikeluarkannya play maker Perancis Zidane !

Meski bermain bagus sepanjang pertandingan sejak babak penyisihan hingga babak final, Henry gagal membawa timnya menjadi juara. Seolah-olah kutukan baginya di puncak penampilannya, dia gagal membawa kesebelasannya menjadi juara di tingkat liga Eropa atau negaranya ditingkat kejuaraan dunia. Dan semua itu terjadi di tahun 2006 ini.

Tetaplah bermain indah Henry

Tidak banyak striker yang tetap bermain indah dan jujur saat ini. Bahkan pemain sekelas Ronaldo dari Brasil pun melakukan aksi diving ketika Brasil bertanding melawan Perancis pada pertandingan semifinal Piala Dunia 2006 yang lalu. Apalagi para penyerang yang bermain di liga Italia ! Untunglah Henry tidak seperti itu, rasanya kaki ingin menendang ketika melihat Henry meliuk-liuk melewati pemain bertahan tim lawan.

Semoga Henry tidak frustasi dengan hasil yang kurang menguntungkan sepanjang tahun 2006, dan semoga bersama Arsenal dia mampu meraih prestasi yang lebih tinggi lagi : Juara Piala Champions !

"When you put on the shirt of France or Arsenal, you change. It's like a new skin. You become Superman." — Thierry Henry

"I eat football, I sleep football, I breathe football. I'm not mad, I'm just passionate." — Thierry Henry

"Sometimes in football you have to score goals." — Thierry Henry

*Titi adalah panggilan Thierry Henry, Va Va Voom adalah jingle iklannya dalam suatu produk mobil.

Monday, July 10, 2006

Pertandingan ke 64 !


Jerman dan Kostarika mengawali pertandingan dengan skor 4 – 2 untuk kemenangan Jerman, suatu awal yang bagus dan menarik, bagus karena trauma kekalahan tim unggulan pada laga awal selalu menghantui laga pembukaan Piala Dunia dan menarik karena kedua tim bertanding dengan agresif menampilkan sepak bola menyerang !

Malam ini pertandingan ke 64 akan berakhir, sekaligus mengakhiri perhelatan pesta olah raga terbesar sejagat. Sebulan penuh, 64 pertandingan telah kita saksikan menghadirkan drama yang mengaduk-aduk emosi. Ada ratapan yang menyayat hati ketika tim yang didukung kalah, ada kegembiraan yang memabukkan ketika tim yang dicintai menang. Semua bercampur aduk. Diakhir pertandingan ketika pendukung sebuah tim bersorak-sorai bergembira, dipastikan ditempat yang sama ada pendukung tim yang berlinang air mata. Kesebelasan yang saat ini menangis mungkin empat tahun lagi akan bersorak-sorai bergembira, atau mungkin sebaliknya dan ini terus berulang dan menjadi candu buat semua penggemar sepak bila diseluruh dunia.

Empat tahun lalu secara menyakitkan tim Italia dihempaskan Korea Selatan, seluruh negara berkabung dan para pemain dihujat. Tapi apa yang ditampilkan tanggal 4 Juli lalu berbalik 180 derajat ketika mereka berhasil mengalahkan tim Favorit Juara : Jerman. Demikian juga Perancis, siapa yang menduga mereka akan melaju ke Final setelah 4 tahun yang lalu tidak berhasil maju ke babak kedua, dan mengawali pertandingan di Piala Dunia ini dengan buruk ?

Tapi itulah sepak bola, selalu penuh dengan drama, dan seperti kutukan yang telah lama diyakini para penggemar sepak bola : “tim yang bermain paling indah adalah tim yang kalah atau duluan pulang”, lihatlah Belanda, Argentina, Pantai Gading, Spanyol, Jerman, Perancis ?? Kita selalu sulit menebak tim mana yang akan bertahan sampai akhir, karena pertandingan diawal-awal tidak selalu mencerminkan hasil akhir. Satu yang hampir selalu menjadi kebenaran, tim yang menjuarai Piala Dunia adalah tim yang pernah memenangkannya dimasa lampau atau tim tuan rumah (lihat Inggris dan Perancis).

Kejuaraan yang telah dimulai sejak tahun 1930 dan telah berlangsung sebanyak 17 kali (kecuali tahun 1942 dan 1946) ini berhasil membuat tim Italia menjadi juara yang ke 18 serta berhasil menjuarai Piala Dunia ke empat kalinya di Berlin malam ini. Sepanjang sejarahnya yang telah berumur 76 tahun, hanya 7 negara yang pernah menjuarai turnamen ini. Sementara yang berpartisipasi - dan yang menjadi anggota badan sepak bola dunia - sejak babak penyisihan lebih dari 200 negara, melebihi jumlah keanggotaan perserikatan bangsa-bangsa.

Bukan gaya gravitasi atau benua Australia yang menjadi temuan bangsa Inggris yang paling dinikmati didunia, melainkan sepak bola lah yang membius dunia. Dari Inggris ke Eropa, ke ujung Amerika Selatan, Asia, Afrika dan Australia dan malam ini, demam itu mampu membius milyaran orang untuk menatap 22 orang yang berebut bola dipimpin seorang yang malang yang tidak pernah menyentuh bola.

Akhirnya pertandingan pun berakhir, sang juara telah dimahkotai, pendukung berpesta semalam suntuk dan menangis semalam suntuk. Sekali lagi ada drama dalam pertandingan puncak malam ini. Italia dimasa lampau yang dikenal sebagai tim yang cenderung bertahan, sepanjang turnamen menunjukkan sepak bola menyerang yang mematikan. Perancis yang dicemooh sebagai tim tua, ternyata mampu menunjukkan kelasnya sebagai tim yang bermain sebagai sebuah tim, bukan individu-individu yang ingin tampil sendiri. Eropa bergembira karena mereka mempertahankan tradisi (kecuali tahun 1958 di Swedia) menjuarai Piala Dunia di benua Eropa.

Satu hal yang diajarkan Jerman kepada kita, menjadi tuan rumah yang baik dan bersahabat sehingga kejuaraan kali ini berjalan dengan baik. Hal yang diajarkan sang Juara kepada kita : Tetaplah fokus dan jangan hiraukan ejekan yang bersifat menjatuhkan. Pertandingan telah berakhir dan sama seperti bunyi sebuah iklan, “pertandingan ini boleh berakhir tetapi akan terus dikenang dan dibicarakan”.

Tabik !

Sunday, July 09, 2006

Dassler bersaudara mengungguli Nike di Piala Dunia 2006


Tidak lama sesudah kejuaraan Sepak bola Piala Dunia 1998 Adidas mengeluarkan iklan yang menarik. Iklan berisi gambar lapangan sepakbola menampilkan dua kesebelasan yang saling berhadapan. Sisi lapangan Brasil berisi nama kesebelas pemainnya : Ronaldo, Cafu, dll. Yang menarik sisi lapangan tim Perancis berisi sebelas pemain yang bernama "Adidas".

Secara cerdas Adidas menggambarkan kemenangannya atas tim Nike yang diwakili Brasil. Tidak secara vulgar menggambarkan kekalahan Nike karena tidak ada kata-kata Nike di iklan tersebut, tetapi membuat kita ingin tahu, siapakah lawan Adidas ?

Piala Dunia lebih dari sekedar kejuaraan dunia sepakbola, tetapi peperangan iklan antara perusahaan-perusahaan besar dibidang peralatan Olah raga, dalam hal ini ada dua pertarungan dua perusahaan yang terbesar dibidang tersebut yakni perusahaan JermanAdidas yang baru saja membeli Reebok tahun lalu dan perusahaan Amerika Nike.

Satu hal menarik yang kita lihat, sebelum final berlangsung, Nike sudah kalah duluan. Nike yang menjadi sponsor 8 tim dari 8 negara, tidak berhasil mencapai babak final. Sekali lagi Adidas memasuki babak Final berhadapan dengan perusahaan Puma (juga dari Jerman), yang pada Piala Dunia kali ini diwakili 12 tim.

Pada Piala Dunia 2002 yang lalu, tim Brasil yang disponsori oleh Nike berhasil menjadi Juara setelah mengalahkan tim Jerman yang disponsori oleh Adidas. Jauh ketika era tahun 80 an , seingat saya perusahaan Puma dan Adidas yang sering menjadi sponsor kejuaraan sepak bola, kemudian Nike memasuki pasar olah raga sepak bola dan lambat laun menggeser posisi Puma.

Puma perusahaan yang lebih kecil, secara jeli berhasil menjadi sponsor tim-tim dari Afrika yang berhasil lolos keputaran final Piala Dunia, tim-tim yang disponsori kebanyakan adalah tim kecil dan hanya diwakili tim besar Italia . Bandingkan dengan Nike : Brasil, Belanda, Portugal atau Adidas : Jerman, Spanyol, Argentina,Perancis ! Puma pula yang melakukan upaya terobosan dengan menciptakan seragam ‘nyentrik’ tim Kamerun yang bermodel “all in one” berbahan Lycra, meski akhirnya dilarang oleh FIFA. Sebelumnya mereka mengeluarkan baju “nyentrik” lainnya berupa kaus tim tanpa lengan yang juga dilarang. (baca puma). Puma berhasil menjadi sponsor semua tim Afrika sebuah langkah yang cerdik untuk memilih tim yang akhirnya berhasil masuk ke putaran Piala Dunia 2006 di Jerman.

Rivalitas Adidas dan Puma

Tahukah anda bahwa Adidas dan Puma berpusat di Herzogenaurach, sebuah kota disebelah utara Nuremberg dengan populasi 13.000 orang, merupakan hasil dari “perpecahaan” perusahaan keluarga ? Awalnya adalah dua kakak beradik Rudolf Dassler dan Adolf Dassler mengawali usahanya menjadi pembuat sepatu pada tahun 1920. Kemudian Adolf lebih menekuni pembuatan sepatu olah raga. Ditahun 1926 Adolf berhasil menciptakan sepatu lari dengan “paku” pada tapaknya sehingga lebih menempel kepermukaan tanah ketika digunakan untuk berlari, dua tahun kemudian sepatu Dassler digunakan dalam kejuaraan Olimpiade.

Pada tahun 1943 perusahaan keluarga ini disita oleh Nazi untuk keperluan perang, tetapi tahun 1946 kembali menjadi perusahaan keluarga. Dalam bukunya “Tor! The Story of German Football,” Ulrich Hesse-Lichtenberger menceritakan pada tahun 1948 ditengah malam buta Rudolf Dassler meninggalkan rumah keluarga tanpa alasan yang jelas menyeberangi sungai Aurach dan mendirikan perusahaannya sendiri.

Pada masa itu kota Herzogenaurach terpecah menjadi dua kota, akibat pertikaian Dassler bersaudara. Dibatasi secara alami oleh sungai dan secara tradisi menjadi pekerja pihak Adolf atau Rudolf. Bar-bara, tempat belanja, hotel-hotel merupakan milik dari salah satu Dassler bersaudara. Seseorang yang bekerja pada Adolf beresiko lebam wajahnya dipukuli ketika memasuki bar yang dioperasikan oleh pihak Rudolf. Situasi ini tidak pernah benar-benar berubah.

Satu hal yang sama-sama disepakati oleh Dassler bersaudara, mereka tidak akan menggunakan kata “Dassler” dalam penamaan perusahaannya. Adolf kemudian menamai perusahaannya dengan menggabungkan namanya dan nama keluarganya “ Dassler” menjadi Adidas . Rudolf awalnya menamai perusahaannya “Ruda”, kemudian rekannya dalam bidang iklan menyarankan menggantinya dengan nama yang bunyinya lebih bagus Puma .

Sejak 1948, Hesse-Lichtenberger menulis, kedua bersaudara ini tidak pernah bercakap-cakap satu sama lain. Tahun 1974 Rudolf meninggal dunia, kemudian Adolf menyusul tahun 1978. Hingga akhir hayatnya tidak satu pun dari mereka menjelaskan alasan perselihan mereka.

Dalam dunia bisnis pun kedua perusahaan ini terus bersaing untuk menjadi yang terbaik.Meski secara nilai Adidas lebih besar, tetapi Puma tetaplah perusahaan yang sangat dikenal mereka yang menggemari sepak bola. Malam besok merupakan puncak pertarungan Puma dan Adidas, masing-masing diwakili oleh tim Italia dan Perancis, akhir dari perjalanan yang terjal dan berliku dan tentunya akhir dari pengeluaran belanja iklan yang sangat besar….

Catatan :

Berikut nama sponsorship kaus tim peserta final Piala Dunia Jerman 2006

Puma 12

Angola, Ghana, Ivory Coast, Togo, Tunisia, Iran, Saudi Arabia, Czech Republic, Italy, Poland, Switzerland, Paraguay

Nike 8

South Korea, Mexico, United States, Croatia, Netherlands, Portugal, Australia, Brazil

Adidas 6

Japan, Trinidad and Tobago, France, Germany, Spain, Argentina

Lotto 2

Serbia and Montenegro, Ukraine

Umbro 2

England, Sweden

Joma 1

Costa Rica

Marathon 1

Ecuador

Saturday, July 01, 2006

Kevin Carter potret kita



Musuh terbesar kita saat ini adalah ketidakpedulian. Sering kita menutup mata atas penderitaan orang disekitar kita, entah yang kelaparan, yang mengalami kemiskinan, yang mengalami musibah, yang dikeroyok, yang kesakitan, yang kemalingan, yang kecelakaan,dll. Sering hanya ungkapan kasihan yang keluar sembari cepat-cepat menghindar karena kita tidak tahan melihat penderitaan orang tersebut, atau tidak mau direpotkan kesusahan orang lain.

Seberapa dari kita yang mau berhenti ketika melihat kecelakaan di jalan raya, membawa korban ke rumah sakit ? Atau berhenti dan memberi baju kepada orang gila yang berjalan telanjang di jalan raya. Seberapa dari kita pernah mengirim makanan kepada warga kurang gizi di Sikka NTT, memberi selimut kita yang berlebih kepada warga Bantul yang masih tidur didalam tenda yang rentan angin malam yang berhembus.

Itu masih disekitar kita, bagaimana pula kalau bencana itu terjadi ribuan kilometer jauhnya dari kita ? Ditengah santap malam kita yang berlebihan, kita hanya berguman “kasihan” ketika menyaksikan kelaparan hebat di Sudan, lalu kembali melanjutkan makan malam kita seolah-olah peristiwa itu hal yang biasa.

Kesal dan depresi atas ketidakpedulian yang dirasakan dirinya , Kevin Carter mengambil keputusan yang menggemparkan. Kevin ayah satu putri, lahir tahun 1960 di Afrika Selatan. Ia menjadi fotografer bebas buat kantor berita Reuter dan Sygma Photo NY dengan daerah pengambilan gambar kebanyakan di daerah Afrika. Pada tahun 1993 dia memenangkan penghargaan Pulitzer atas karya fotonya yang membuat banyak orang Shock. Foto itu menampilkan seorang anak yang kelaparan dan kekurangan gizi, yang sedang sekarat sedang di intai burung pemakan bangkai, yang menunggu anak itu mati untuk disantap.

Ia dikritik karena hanya mengambil foto anak itu tanpa berusaha menolongnya. Padahal sebenarnya tidak sesederhana itu, karena para jurnalis dilarang untuk menyentuh mereka yang kelaparan untuk menghindari penyakit, disamping itu aku yakin yang dia tampilkan hanya sebagian kecil dari penderitaan rakyat disana. Dia telah menjalankan tugasnya, untuk menyampaikan bencana disana kepada seluruh dunia agar bersama-sama membantu rakyat disana yang terkena bencana kelaparan maha dahsyat.

Karena terguncang oleh karyanya dan kritikan orang-orang, tiga bulan sesudah pengambilan gambar tersebut, Kevin Carter memutuskan bunuh diri.Dengan secari catatan yang berbunyi :

"I am depressed ... without phone ... money for rent ... money for child support ... money for debts ... money!!! ... I am haunted by the vivid memories of killings & corpses & anger & pain ... of starving or wounded children, of trigger-happy madmen, often police, of killer executioners...I have gone to join Ken* if I am that lucky."

[Aku tertekan tanpa telepon, uang untuk bayar sewa, uang untuk membiayai anak, uang untuk bayar utang-utang… uang !! Aku dihantui bayang-bayang pembunuhan dan mayat-mayat dan amarah dan penderitaan dari anak-anak terluka yang kelaparan, orang kurang waras, polisi dan pembunuh. Aku sudah bersama-sama bergabung dengan Ken* sekiranya aku beruntung]

* Ken Oosterbroek adalah teman baiknya yang terbunuh di Afrika ketika menjalankan tugas jurnalisme.


Nasib anak ini tidak diketahui sampai saat ini apakah dia meninggal atau tidak ?