Friday, June 30, 2006

My Date with Drew



Ada yang menjadi pemimpi dan ada yang punya keyakinan, tetapi cuma sedikit yang yakin dan percaya mimpinya dapat jadi kenyataan. Sering sekali kita pun tidak percaya mimpi kita bisa jadi kenyataan, kita lebih sering terpaku kepada indahnya mimpi kita, dan ketika kita ditantang untuk meraih mimpi itu kita jadi takut. Demikian juga Brian Herzlinger yang percaya mimpinya dapat menjadi nyata, itu pun setelah dikuatkan dan dibantu oleh rekan-rekannya.

Brian menyukai Drew Barrymore semenjak dia kecil, 20 tahun kemudian dia ingin mewujudkan mimpinya untuk berkencan sama Drew. Dibantu oleh dua rekannya bermodalkan uang $1100 yang dia dapat karena mengikuti sebuah permainan, dia menggunakan handycam yang akan dikembalikan 30 hari kemudian untuk mendokumentasikan project kencannya dengan Drew Barrymore. Yang jadi masalah adalah, Bryan dan rekannya hanya orang biasa-biasa di Los Angeles, dan mereka harus mencari jalan menggunakan semua koneksi yang mereka punya untuk meyakinkan Drew agar mau berkencan dengan Bryan. Karena waktu yang terbatas (karena Handycam tersebut harus dikembalikan) akhirnya 30 hari pun berakhir tanpa berhasil mewujudkan impian sejak kecilnya, semua nya tinggal menjadi mimpi karena orang terdekat Drew mengatakan, tidak bisa menemui Bryan karena jadwal nya yang sibuk.

Sesuatu yang menarik dari film ini adalah, usaha yang luar biasa dari Bryan untuk mewujudkkan impiannya. Cerita film ini sederhana saja, ingin berkencan sehari dengan artis terkenal, dan itu menjadi mustahil ketika anda hanya orang biasa dan tidak punya koneksi untuk berhubungan dengan artis besar tersebut.

Banyak yang meragukan film dokumenter ini merupakan film yang dibuat berdasarkan kisah nyata, ini semata-mata kerjaan orang Hollywood untuk menghasilkan uang. Buat aku kalau pun film ini bersifat rekayasa, benar-benar disajikan secara indah dan menyentuh. Tidak rumit, mengalir begitu saja dan membuat penonton bersimpati kepada Bryan dan mengharapkan mimpinya menjadi kenyataan. Ide ceritanya yang membuat impiannya menjadi semacam project yang didokumenterkan, merupakan ide yang luar biasa. Dengan menarik simpatik pengunjung website dan media, membuat siapa pun artis yang ingin diajak kencan oleh Bryan pasti terharu dan mengabulkan keingannya. Bryan dengan karakter yang hangat dan akrab pasti membuat orang tersenyum dan merasa nyaman untuk berkenal dengannya.

Bagi aku pribadi, ini salah satu film dokumenter terbaik yang aku nonton, karena sangat menghibur dan mengharukan. Ceritanya sangat masuk akal, dan sangat mungkin untuk kita tiru. Satu hal yang diajarkan film ini, kita bisa bermimpi tentang apa saja, sama seperti impian Honda . Bedanya orang yang berhasil dan si pemimpi kebanyakan adalah, si pemimpi kebanyakan hanya diam dan melupakan mimpinya, sementara yang berhasil dia akan terus mengingat mimpinya dan melakukan aksi untuk meraih impiannya.


IF YOU DON’T TAKE RISKS, YOU’LL HAVE A WASTED SOUL

(Drew Barrymore)

No comments: