Sunday, June 17, 2012

Corporate University - Cara GE Membentuk Pemimpin Global (bagian-4 Tamat)




Kapitalisasi pasar General Eelectrics (GE) saat ini merupakan setengah dari kapitalisasi pasar GE pada kondisi sebelumnya, yaitu sebesar USD$200 milyar. Kekuatan utama GE yang sesungguhnya terletak pada kemampuan GE dalam mengidentifikasi dan membentuk pemimpin, sebagaimana kesaksian para CEO yang pernah bekerja untuk GE. 

Hal tersebut merupakan hasil dari peran yang dijalankan oleh Corporate University secara maksimal melalui fasilitas pembelajaran di Crontoville, New York, yang merupakan Corporate University tertua di Amerika Serikat. Ketika bisnis menjadi lebih global, bagaimana dengan perubahan pengembangan kepemimpinan di GE? Bagaimana GE menggunakan teknologi untuk mengajarkan kepemimpinan? Apa dampak masuknya Generasi Facebook dalam pengajaran kepemimpinan? Susan Peters – Chief Learning Officer dan Vice President for Executive Development GE menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dan pembahasan terkait lainnya dengan Knowledge@Wharton.

Knowledge@Wharton (KW) : Dapatkah Anda memberikan gambaran mengenai Corporate Learning di GE?

Susan Peters (SP) : GE telah terlibat dalam pelatihan dan pengembangan selama lebih dari 60 tahun. Kami memiliki Corporate University tertua di Amerika Serikat di Crotonville. GE membeli properti tersebut pada pertengahan tahun 1950-an dan mulai mengajarkan ilmu manajemen yang memakan waktu 13 minggu per kelasnya. Saya tahu bahwa hal tersebut agak sulit untuk dipercaya. Tentu saja, GE telah berkembang, saat ini waktu terlama untuk menyampaikan sebuah bidang ilmu adalah 3 minggu per kelasnya. Jika Anda berpikir mengenai pendidikan, hal tersebut sangat mendasar dan akar dari budaya perusahaan di GE.

Untuk memberikan gambaran dari apa yang dilakukan, GE memiliki pendekatan yang dinamakan GE Global Learning. GE membagi hal tersebut menjadi 3 area. Yang pertama adalah Kepemimpinan. Yang kedua adalah Keterampilan, yang berdasar pada fungsi – finance skills, marketing skills dan lain-lain. Yang ketiga adalah Bisnis. 

Apa yang kita coba ajarkan adalah pengetahuan yang sifatnya khusus dan diperlukan untuk bisnis atau industri dimana GE berkecimpung. Seperti yang Anda ketahui, GE merupakan perusahaan yang bergerak diberbagai industri mulai dari penerbangan sampai dengan kesehatan bahkan jasa keuangan, sehingga kami harus mengajarkan berbagai bidang ilmu yang spesifik dalam masing-masing industri tersebut. Jika Anda melihat 3 pembagian tersebut dan menjumlahkan secara keseluruhan termasuk seluruh pelatihan dan program, GE menghabiskan sekitar $1 miliar per tahunnya.

KW : Bagaimana Anda mendefinisikan tujuan Anda dalam mengajarkan kepemimpinan?
SP : Misi GE dari pengajaran kepemimpinan adalah untuk menginspirasi, menghubungkan dan mengembangkan para pemimpin hari ini dan esok. Itu tujuan kami. Di Crontoville, kami memberikan berbagai pengalaman kepada para peserta pelatihan. Dengan memberikan hasil pekerjaan terbaik kami kepada para peserta pelatihan yang datang ke Crontoville, akan menimbulkan multiplier effect yang sangat besar. Setelah kembali ke dunia kerja, mudah-mudahan mereka melakukan hal yang sama – menginspirasi, menghubungkan, dan mengembangkan orang-orang yang bekerja untuk mereka, dan yang tidak dapat menghadiri pelatihan di New York.


KW : Siapakah segmen yang didahulukan? Pada tingkatan organisasi mana kepemimpinan dikembangkan? Apakah pelatihan tersebut ditawarkan atau apakah Anda menargetkan segmen tertentu?
SP : Program Pengembangan Kepemimpinan dijalankan di berbagai tingkatan organisasi. Saya coba segmentasikan populasi GE untuk Anda. GE memiliki sekitar 290.000 karyawan. Kurang dari setengah populasi tersebut adalah para profesional dan selebihnya adalah karyawan yang bekerja di pabrik. Upaya pengembangan yang saya maksudkan diimplementasikan hampir seluruhnya untuk para profesional. Jadi mari kita asumsikan, kita berbicara tentang 150.000 orang – setengah dari mereka berada di luar Amerika Serikat. 150.000 karyawan yang tersebar di seluruh dunia adalah segmen utama GE. 

Kami menggunakan pendekatan anak tangga untuk pembelajaran kepemimpinan di GE. Pertama, kami memiliki serangkaian Program On-Demand yang tersedia 24/7 melalui komputer. Kami memiliki enterprise-wide license dengan beberapa vendor untuk menyediakan materi pembelajaran. Kami memastikan bahwa konten ini mencakup berbagai topik mulai dari keterampilan manajemen sampai dengan keterampilan proyek – kami menggunakan bermacam-macam video, materi yang dapat diunduh, dan lain-lain. Kami telah mendorong karyawan untuk menggunakan fasilitas pembelajaran yang telah kami sediakan. Fasilitas yang telah kami sediakan bukan merupakan bagian terpenting dari pembelajaran kepemimpinan di GE. Itu merupakan hal yang mendasar dan harus tersedia.  

Tahapan berikutnya mengenai berbagai keterampilan penting. Kami mempunyai 13 keterampilan kepemimpinan yang harus dimiliki oleh setiap orang, termasuk presentation skills, project management skills, pemahaman umum bidang keuangan, dan sebagainya. Pembelajaran bidang ilmu ini dikelola oleh karyawan Crotonville tetapi harus disampaikan keseluruh bisnis GE yang berada di seluruh dunia. Aktivitas tersebut dilakukan melalui konsep Train the Trainer (TTT). Integritas tentu saja dipertahankan karena karyawan Crotonville memastikan bahwa orang yang mengajar telah terlatih dan bersertifikat.

Satu tahap diatasnya, kami memiliki apa yang disebut Pelatihan Dasar. Ini adalah pelatihan dimana individu datang ke fasilitas GE dan menghabiskan waktu di sana. Pelatihan ini memakan waktu satu minggu penuh dan ditawarkan di seluruh bisnis GE di dunia. Ada 4 program utama. Kami memiliki Pelatihan Dasar Kepemimpinan yang akan ditawarkan di awal karir seseorang, katakanlah di awal tiga tahun pertama. Kemudian, ada Pelatihan Pengembangan Kepemimpinan, Pelatihan Manajer Baru dan Pelatihan Manajer Lanjutan. Pelatihan tersebut akan memakan waktu 10 tahun pertama dalam karir karyawan. Pelatihan dapat diberikan mungkin setiap tahun atau setiap tiga tahun sekali.

Kemudian kita sampai pada Pelatihan Tingkat Eksekutif. Pelatihan ini memakan waktu selama 3 minggu penuh dan hanya ditawarkan di Crotonville – disana ada Pelatihan Pengembangan Manajer, Pelatihan Manajemen Bisnis dan Pelatihan Pengembangan Eksekutif. Pelatihan tersebut sudah berada di GE sejak tahun 1960-an sehingga mereka mempunyai aspek historis dan merek internal.

Kursus terakhir yang kami tawarkan adalah untuk tim. Jadi kami menawarkan program kepemimpinan untuk semua orang dan di semua tingkat.

KW : Ketika beralih ke tingkatan selanjutnya, apa yang Anda lihat? Anda memulai dengan 150.000 profesional. Dapatkah Anda memberikan skala?
SP : Jumlah penggunaan Program On-Demand bervariasi dari tahun ke tahun. Anda mungkin menemukan 50.000 sampai 60.000 orang per tahun yang memanfaatkan program pelatihan tersebut. Adapun sisanya, sekitar 9.000 orang per tahun mengikuti pelatihan di fasilitas yang berada di GE.  Anda terbang ke Crotonville, New York atau ke Munich, Jerman, atau Shanghai, Cina atau di mana pun kami menawarkan pelatihan.

KW : Crotonville, tentu saja, adalah tempat yang terkenal. Sesuai dengan yang Anda katakan sebelumnya, telah menjadi pusat kegiatan pendidikan di GE sejak 1950-an. Berapa banyak pusat-pusat lainnya di GE yang telah dikembangkan di seluruh dunia untuk menjadi titik fokus pembelajaran bagi perusahaan?
SP : Kami telah mengembangkan berbagai pusat penelitian lainnya di Shanghai, Cina, Munich, Jerman dan Bangalore, India. Kami juga sering mengajar di tempat-tempat tersebut. Tempat tersebut sudah menjadi rumah kedua kami. Kami banyak melakukan pengajaran kepemimpinan ala Crotonville  di Munich, Shanghai, Bangalore, dan juga di beberapa tempat lainnya  di seluruh dunia. Dalam beberapa kasus, pelatihan diberikan dengan memanfaatkan fasilitas hotel. Fasilitas Crotonville di New York adalah satu-satunya tempat pelatihan yang memiliki akomodasi tersendiri. Kami memiliki 188 kamar. Di lokasi lain, kita memanfaatkan sebuah hotel lokal.

KW : Penjelasan Anda sangat menarik mengenai budaya belajar di GE. Apakah Anda menemukan perubahan dalam konteks budaya saat Anda mengembangkan konten untuk pengajaran kepemimpinan? Dengan kata lain, apakah ada beberapa hal yang tidak sesuai atau Anda dapat menggunakan konten yang sama di berbagai belahan dunia?
SP : Hal pertama yang harus disadari saat kita akan menyusun program pelatihan atau pembaharuan materi adalah penyusunan dan pembaharuan ini harus dilakukan oleh tim global. Tim ini biasanya akan berkumpul di Crotonville atau Munich atau bahkan di Bangalore untuk melakukan penyusunan atau pembaharuan. Akan tetapi, mereka lebih sering melakukan pembaharuan. Mereka harus selalu meminta masukan dari peserta pelatihan untuk memastikan bahwa kelas yang mereka ikuti menyampaikan konten yang paling kontemporer dan sesuai dengan kurikulum. Jadi, mereka akan memulai dengan masukan tersebut.

Elemen kedua adalah saya memiliki seseorang dalam tim saya yang berkantor pusat di Munich dan satu lagi yang mencakup Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Seseorang di tim saya berkantor pusat di New Delhi dan ia meliputi wilayah Asia Pasifik. Tugas mereka adalah untuk memastikan bahwa isi pelatihan diajarkan dalam lingkungan lokal, diajarkan dengan budaya yang sesuai. Inti dari kepemimpinan, kita percaya, adalah sama di seluruh dunia, sehingga kita tidak mengubah fundamental atau konten. Tapi selalu ada aspek budaya dan para pemimpin lokal memastikan bahwa itu tertanam dalam pelatihan.

KW : Seberapa jauh Anda memanfaatkan teknologi dalam upaya pengembangan kepemimpinan? Apa pengalaman Anda? Apa pro dan kontranya?
SP : Jawabannya mungkin agak bimodal. Ada unsur dari tata cara pengajaran GE bahwa pengajaran akan selalu dilakukan secara tatap muka dan, oleh karena itu, teknologi mungkin akan kurang berperan. Saya berpikir bahwa kita tidak akan pernah beralih ke kondisi di mana kita hanya belajar melalui media teknologi atau e-learning saja. Kami benar-benar percaya bahwa "menginspirasi, menghubungkan, dan mengembangkan" terjadi dengan dampak nyata ketika orang secara fisik bersama-sama dalam satu ruangan. Jumlah informasi akan sangat banyak ketika seluruh karyawan yang terpecah secara fungsi dan geografi berkumpul dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, di Crotonville terdapat 40% atau 50% peserta yang berasal dari luar Amerika Serikat dari berbagai bisnis dan industri GE, termasuk berbagai fungsi.

Bagian bimodal lainnya adalah bahwa kita benar-benar mencoba untuk memanfaatkan dan memasukan teknologi ke dalam proses pembelajaran. Saya sebutkan sebelumnya GE memiliki Program On-Demand dan bagaimana kita berusaha untuk membuat orang untuk mengunduh podcast atau jenis lainnya yang dapat dengan mudah diakses ataupun didengarkan di mobil, dan lain-lain. Beberapa dari hal tersebut hanya mengajarkan orang pada apa yang tersedia dan bagaimana melakukannya serta membuat belajar sebagai bagian dari kehidupan.

Kami telah menyediakan beberapa perlengkapan yang sangat membantu di Crotonville. Kami menggunakan TelePresence, yang memungkinkan kita untuk menghubungi pemimpin dari bagian lain dunia berbicara kepada peserta pelatihan secara real time. Kami juga memiliki ruang kolaborasi virtual, yang memungkinkan orang untuk bekerja dengan tim di Crotonville bersamaan dengan ruang yang mempunyai struktur sama di tempat lain di dunia. Kami mendorong karyawan untuk belajar dan menggunakan alat-alat baru ketika mereka datang ke Crotonville atau mengambil kelas, dan kita minta mereka juga melaporkan menggunakan WebEx atau Webcam pada laptop mereka sehingga mereka merasa nyaman menggunakan alat tersebut, tidak hanya dalam kelas pelatihan saja tetapi juga di lingkungan bisnis mereka ketika mereka pulang.

Kami memiliki Kindles. Kami memiliki surat kabar global yang tersedia pada portal sehingga orang dapat - dengan layar sentuh - membuka Times China Daily sambil duduk di lobi gedung pendidikan kita. Hal seperti ini ditunjukkan untuk menekankan bahwa alat-alat tersebut merupakan bagian dari kehidupan kita sekarang dan belajar itu tidak hanya tentang kepemimpinan saja tapi ini tentang penggunaan teknologi baru.

KW : Apa pendekatan Anda untuk pembelajaran berbasis tim?
SP : Pelatihan tersebut merupakan pelatihan yang kami berikan dengan penuh percaya diri. Kami memulai program ini pada musim semi tahun 2006 sebagai pilot-project. Ini adalah pertama kalinya GE benar-benar mendorong pelatihan kepemimpinan tim tingkat senior. Dengan itu, General Manager dari unit P&L dan seluruh timnya datang ke pelatihan ini. Ini adalah pelatihan selama satu minggu. Kami menyebutnya LIG, yang merupakan singkatan dari Leadership, Innovation and Growth (Kepemimpinan, Inovasi dan Pertumbuhan). Pada dasarnya, tim ini memanfaatkan waktu untuk belajar mengenai isu-isu lingkungan atau bisnis saat ini dan membangun strategi mereka untuk menjadi pedoman, yang disusun dengan lingkup waktu selama 3 tahun kedepan. Ini adalah pemicu untuk tim bisnis untuk membangun strategi mereka.

Materi apa saja yang diberikan? Ketika kami pertama kali melakukannya dalam kurun waktu tahun 2006, 2007 dan 2008, kami melakukan hal-hal seperti segmentasi pasar, inovasi dan membangun kesinambungan. Saat ini, kita sedang menyusun materi yang jauh lebih mencerminkan lingkungan kondisi saat ini. Kami fokus pada tema-tema seperti seeing around corners, scenario planning, dan peripheral vision. Kami selalu memiliki beberapa inovasi dan elemen globalisasi. Kami selalu mengajarkan kepemimpinan.

No comments: