Saturday, December 29, 2007

Going Home

Perasaan pulang kali ini bercampur aduk, karena untuk pertama kalinya sejak aku meninggalkan Irian Jaya ditahun 1988, kami sekeluarga akhirnya berkumpul kembali di Nabire pada hari Natal tahun 2007 ini. Senang itu pasti, sedih karena nantulang di Nabire dalam keadaan sakit yang menurut dokter sudah tidak mampu lagi di obati dan hanya tinggal menghitung hari saja. Disamping itu, membayangkan pertanyaan seputar status aku dari orang tua dan keluarga saja sudah membuat aku tidak merasa nyaman, tapi ini mungkin perasaan ego yang dapat dikorbankan untuk sesaat, karena permintaan keluarga kalau bisa kami semua tahun ini berkumpul.

Pada bulan Desember ini, aku terlalu banyak melakukan perjalanan dengan pesawat. Tiga minggu berturut-turut aku selalu ke luar kota, dan dalam satu minggu, selalu dua kali melakukan penerbangan dari Balikpapan. Melelahkan memang, tapi pekerjaan menuntut ku untuk selalu bepergian dalam bulan Desember ini.

Tanggal 20 Desember 07 aku harus berangkat ke Makasar, kemudian melanjutkan perjalanan ke Irian, tetapi pada tanggal 18 sore mendadak aku ditugaskan ke Jakarta, padahal rencana awal rapat dilakukan di Balikpapan tanggal 18 pagi, ternyata acaranya diubah mendadak menjadi tanggal 19 pagi di Jakarta. Aku menyanggupi dengan syarat tanggal 19 malam aku sudah kembali lagi di Balikpapan karena belum melakukan persiapan untuk cuti pada tanggal 20nya, setidak-tidaknya aku perlu mempersiapkan baju dan sedikit oleh-oleh untuk aku bawa pulang.

Tahun 2007

Rasa-rasanya setahun ini waktu berjalan sangat cepat, kesibukan membuat waktu tidak terasa mengalir. Tiba-tiba saja rasanya akhir tahun telah tiba. Ada banyak kejadian yang terjadi di tahun 2007 ini. Semuanya diawali dengan pindahnya aku ke unit kerja yang baru pada bulan Januari tahun ini, kemudian pernikahan Feby pada bulan Februari, dilanjutkan snorkeling di Derawan pada bulan Maret, pertandingan paduan suara pada bulan Mei, perjalanan dinas ke Pekanbaru, pindah ke rumah baru pada bulan Agustus, soundsystem baru pada bulan September, renovasi rumah pada bulan November dan pertandingan paduan suara dan mengikuti seleksi test S-2 dari kantor pada bulan Desember. Dan semua terselenggara dengan baik. Kalau dirunut kebelakang, rasa-rasanya kegiatan tersebut tidak mungkin dapat dilakukan karena waktu yang tidak mencukupi dan membutuhkan uang yang cukup banyak. Puas rasanya jika melihat kebelakang, setidak-tidaknya menurut aku, tahun 2007 cukup berwarna karena banyak hal positive yang aku lakukan ditahun ini.

Tahun 2008

Paling awal, adalah membawa cerita sesudah liburan dengan keluarga besar, menunggu pengumuman hasil seleksi S-2 pada bulan Januari, meski untuk hal ini aku tiba-tiba merasa sangat pesimis. Kemudian bertemu dengan seseorang yang sangat istimewa pada bulan Februari. Membantu nantulang melakukan pengobatan ke rumah sakit yang lebih baik serta kalau sempat menabung untuk melakukan travelling ke kota Sabang-Merauke dan membeli notebook pribadi. Hutang pekerjaan pada rekan kerja dan memperbaiki sistem di tempat kerja adalah hutang yang harus diselesaikan sepanjang tahun 2008 ini, dan yang tak kalah penting adalah keputusan menikah paling lambat ditahun 2011 apabila memungkinkan dilakukan pada tahun 2008 ini. Tahun 2008 mungkin lebih berwarna dari tahun 2007, harapan ku Cuma dua agar senantiasa diberi kesehatan dan senantiasa bersyukur atas apa pun yang telah aku terima entah itu duka apalagi suka cita.

No comments: