Thursday, August 17, 2006

Hari ini 61 Tahun Yang Lalu


Sukarno yang lahir 6 Juni 1901 saat itu berusia 44 tahun lebih beberapa bulan, Hatta yang lahir 12 Agustus 1902 tepat berusia 43 tahun lewat 5 hari, tepat seminggu sesudah bom atom kedua menghancurkan Nagasaki dan membuat Jepang takluk kepada sekutu, sejarah mencatat berdirinya Negara kepulauan terbesar di dunia : Republik Indonesia.

Sejarah Indonesia
Kurang lebih 40.000-100.000 tahun yang lalu, berdasarkan penelitian para ahli, Homo Sapiens (manusia modern) yang merupakan nenek moyang kita mulai mendiami pula Jawa dan Sumatera. Sejarawan India mencatat Kerajaan Hindu Jawadwipa di Jawa dan Sumatera berdiri sekitar 200 SM. Pada abad 7 dan 14, dibawah pengaruh Hindu dan Budha beberapa kerajaan telah berdiri dan dikenal dikawasan Asia. Dua diantaranya yang terkenal adalah Sriwijaya dan Majapahit.

Tidak lama kemudian pedagang dari Arab menyusul, memasuki Indonesia memperkenalkan agama Islam yang akibat melemahnya pengaruh kerajaan agama Hindu dan Budha, Islam kemudian menjadi agama mayoritas di beberapa daerah Jawa dan Sumatera.

Pada abad ke 17 Belanda menjadi kekuatan dominan dikawasan Indonesia menggeser dominasi Portugis dan Spanyol.Sejarah kemudian mencatat kurang lebih 350 tahun pulau Jawa mereka kuasai, Jepang datang menguasai Asia, kembali Indonesia dijajah bangsa asing selama 3,5 tahun dan akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 tercatat negara Republik Indonesia resmi memplokamirkan diri menjadi bangsa berdaulat yang tidak tunduk dan dijajah bangsa lain, dan berhak menentukan arah nasibnya sendiri.

Indonesia Kini
Sedih rasanya membayangkan kalau negara Republik ini bakal menjadi sejarah, meski sepertinya kekuatian ini terlalu didramatisir, tetapi peluang Negara kita pecah seperti Jugoslavia atau pun Uni Soviet tetap ada. Timor-timor sudah berpisah, Aceh meski sudah berdamai masih tetap memiliki keinginan untuk lepas dari Republik ini, Irian perlu penanganan yang lebih baik jika tidak akan menyusul Timor-timor. Ketegangan antar masyarakat saat ini semakin meningkat, kepercayaan rakyat kepada pemerintahan pun makin melemah, beberapa orang menggunakan agama sebagai alat politis sehingga meningkatkan disharmoni antar sesame umat beragama. Yang mayoritas mulai memaksakan kehendak kepada yang minoritas, yang minoritas tidak percaya terhadap yang mayoritas, hutan dibabat habis, alam tercemar dan rusak. Cincin api semakin memorakporandakan Indonesia sehingga bencana alam seakan silih berganti, dari satu Tsunami ke tsunami yang lain, gempa bumi yang satu ke yang lain dan diselingi letusan gunung api.

Indonesia Ke depan
Semoga kita bisa belajar dari sejarah, kedepan kita bisa bersatu untuk membangun bangsa ini. Sumber daya alam negara ini sangat banyak, negara ini memiliki manusia yang sangat banyak, kepintaran pun bukan sesuatu hal yang mustahil untuk kita ciptakan, bercermin dari keberhasilan adik-adik kita pada Olimpiade Fisika tingkat International yang baru lalu. Semua tentu dapat dicapai dengan kerja keras, sejarah mencatat bahwa Roma tidak dibangun dalam semalam.

Semoga kedepan tidak ada lagi upaya menggunakan agama, paham kedaerahan atau pun sukuisme untuk alat politis, karena kita semua sadar bahwa kita hanya menumpang di bumi Indonesia ini, dan kita diberi tanggung jawab untuk memajukan bumi, tanah dan air yang merentang dari Sabang sampai Merauke. Karena sejarah mencatat sesuatu yang dibangun dengan tumpahan darah dan kebencian tidak akan bertahan lama hanya akan membuat semua nya berpuing-puing menjadi abu.

Selalu ada gejolak yang meluap ketika membayangkan luasnya negeri ini,melihat langsung indahnya negeri ini, bersinggungan langsung dengan aneka ragamnya adat istiadat negeri ini, dan tulusnya senyuman orang-orangnya. Jika kamu masih menganggap kaum mu yang paling benar dan daerah mu yang paling indah, berarti kamu belum mengunjungi daerah lain di negeri yang bernama Indonesia.

Dirgahayu Negeriku !

No comments: