Monday, August 16, 2010

Apakah Aku (pernah) Bangga Menjadi Warga Negara Indonesia ?


Lagi-lagi Malaysia melakukan provokasi terhadap Indonesia. Sesudah sweeping TKI yang sering diperlakukan tidak manusiawi, manuver kapal Angkatan Laut diperbatasan Indonesia beberapa waktu yang lalu,lantas diikuti dengan pengakuan Reog, Batik,Angklung, dll sebagai budaya asli Malaysia, menjelang kemerdekaan Republik ini, Malaysia kembali mempermalukan Indonesia dengan menangkap pegawai Dewan Kelautan dan Perikanan (DKP) dari wilayah Laut Indonesia! Hal ini sekali lagi menunjukkan tidak berwibawanya pemerintah RI dimata negara rumpun Melayu tersebut. Hal yang tidak pernah terjadi di Jaman Soeharto, apalagi pada jaman Soekarno !!

Ketika berlangsung pertemuan-pertemuan tingkat ASEAN beberapa waktu yang lampau, biasanya para Kepala Negara tetangga akan menunggu Presiden Soeharto lebih dahulu memasuki ruangan sidang dan diikuti kepala negara lainnya sebagai bentuk kehormatan. Amerika dan Australia tidak berani mengusik masalah HAM terkait Timor-Timor di PBB atau konferensi dunia lainnya karena takut membuat Indonesia tersinggung. Pemerintah dan rakyat Belanda mengecam tindakan Menteri Kerjasama Pembangunan Belanda Jan Pronk ketika mencoba mengkritik HAM di Indonesia yang diikuti keluarnya Indonesia dari badan IGGI.

Kita boleh berjaya dimasa lalu dengan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Boleh berbangga karena Nenek moyang kita berlayar jauh sampai ke Benua Afrika dikala Bangsa Eropa belum berlayar kemana-mana. Membangun bangunan suci umat Budha yang Agung yang bernama Borobudur, yang bahkan Pendeta Budha di Tibet pun sampai saat ini berharap sebelum meninggal dapat mengunjunginya. Tapi itu semua saat ini hanya merupakan cerita dan sejarah masa lalu. Sejarah itu tidak cukup kuat untuk membusungkan dada dan bangga berkata, saya orang Indonesia.

Indonesia yang konon saat ini terkenal sebagai negara yang salah urus. Yang terkenal memiliki pembom bunuh diri yang andal. Yang korupsinya termahsyur ke segenap penjuru dunia. Yang menempatkan bintang film porno sebagai Kepala Daerah. Yang memaksa Menteri-menteri, Gubernur-gubernur sampai Camat dan lurahnya kuliah ditempat yang bernama lembaga pemasyarakatan. Yang menggelapkan uang rakyat dengan skandal yang bernama Century. Atau menenggalamkan rakyatnya dalam lumpur yang bernama Lapindo. Yang mencoba mengkerdilkan lembaga yang menjadi asa rakyatnya yang bernama KPK. Yang mempersulit rakyatnya mendirikan rumah ibadah ketimbang tempat hiburan malam. Yang membiarkan gas 3 Kg menjadi bom yang siap meledak kapan saja.

Sejujurnya, aku masih bangga dengan untaian jamrud Khatulistiwa ini. Ada perasaan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata ketika menyaksikan matahari terbenam ke laut dibibir jurang Km 0 kota Sabang, daratan paling barat Republik ini. Ada rasa bangga yang membuat kuduk merinding menyaksikan Sang Merah Putih berkibar di perbatasan RI-PNG di Desa Sota Kabupaten Merauke daerah paling timur Indonesia. Rasa syukur yang luar biasa ketika menyaksikan keindahan fajar merekah diketinggian Bromo, Jawa Timur, dan banyak tempat indah lain di Republik ini. Rasa yang sungguh bersyukur karena menjadi bagian negara yang luar biasa ini.

Belum lama ini pun aku pernah bangga ketika mendengar putra-putra terbaikmu menjuarai kejuaraan Olimpiade Fisika,Matematika,Astronomi,Biologi, Ekonomi,dll. Pernah berlinang air mata karena haru, ketika menyaksikanAlan dan Susi Susanti warga keturunan Tionghoa itu menangis kala Lagu Indonesia Raya dinyanyikan dan Sang Saka Merah putih dinaikkan ketika menjuarai Olimpiade. Pernah bangga ketika putra-putri terbaik bangsa berhasil membuat burung besi yang bernama CN235 mengudara di angkasa !

Selamat Ulang Tahun ke-65 Republik ku. Meski kerap dihianati mereka yang diatas sana, aku tetap bangga menjadi warga negara yang bernama Republik Indonesia. Karena aku yakin engkau lebih besar dari pada semua para penghianat itu.... Dirgahayu....!