Secara militeristik, Arsenal juga berarti gudang atau tempat penimbunan senjata. Sebutan gampangnya, gudang peluru. Apakah Bin Laden kepincut dengan jargon pada logo lama Arsenal: Victoria Concordia Crescit, kemenangan berkembang dari harmoni?
FBI dan CIA sudah pasti memasukkan salah satu hobi pimpinan Al Qaedah ini dengan soccer, bukan football, istilah orang Amerika untuk sepak bola.
If you can work it out in
Menurut BBC, anak ke-17 dari 57 putra Sheikh Muhammad Bin Laden ini sempat menonton kemenangan David Seaman, Anthony Adams, Paul Merson, dan kawan-kawan di perempatfinal dan semifinal. Pada 15 Maret 1994,
Tepat selang dua pekan, lelaki berdarah Yaman ini kembali berada di Clock-End. Pada tahun 1994 itu, bayangkanlah, orang yang kini paling dicari-cari oleh Amerika Serikat dan ditakuti dunia Barat berada di Clock-End.
Bukan itu saja. Seorang penjaga The Gunner Shop, pusat penjualan seluruh suvenir Arsenal yang bersebelahan dengan Highbury, mengaku ingat betul ”pria Arab dengan aksen aristokrat dan berwajah terhormat dengan syal ”The Gunners” di leher, membeli empat kaus Arsenal untuk anak-anaknya.”
Anehnya, sewaktu Bin Laden sedang getol-getolnya menonton langsung, tidak ada faktor paling signifikan yang mengharuskan ia menyenangi Arsenal. Kostum? Strategi permainan? Atau sosok pelatihnya? Jika ukurannya sebuah unsur fanatisme pun, jawabannya kurang kuat.
Dua bulan setelah tragedi 911, peristiwa peruntuhan
Arsenal menjadi salah satu klub paling kontroversial di dunia soal pendukungnya. Michael Moore, tokoh
John Gotti, pimpinan terakhir klan mafia Bambino di
Pada pernyataan terbukanya pada dunia, tepat dua bulan usai pengeboman
Lalu U.S Department of Defense yang dikelola duet Donald Rumshfeld dan asistennya, Paul Wolfowitz, sadar bahwa mimpi tersebut telah diejahwantahkan pimpinan Al Qaedah itu. Bukankah pemusnahan dua menara yang menjadi simbol ekonomi AS ini diawali oleh aksi pilot, dikenal dengan nama Abu Al-Hasan, yang menabrakan pesawat jumbo jet-nya?
Masih dalam transkrip itu, Bin Laden amat gembira melihat keruntuhan WTC itu seperti menyaksikan gol dalam sepak bola. "Saya melihat dalam tayangan TV bagaimana sebuah keluarga di Mesir bersorak-sorak kegirangan melihat keruntuhan itu. Tahukah Anda perasaan dalam sepak bola ketika tim kesayangan anda menang?" begitulah cara Bin Laden membuat gol ke gawang Amerika.
Seperti halnya politik, dari sepak bola sering timbul nafsu kolektif yang diperlihatkan para diktator, revolusioner atau oligarkis. Dunia diajarkan bagaimana Joszef Stalin mampu mempertahankan kekuasaan dengan menaruh kepala polisi rahasianya, Lavrenti Beria, sebagai presiden klub Dynamo Moskva.
Usamah bin Laden atau Osama bin Laden menurut lidah Barat, adalah pencinta Arsenal dengan status die-hard. Saksi mata yang sempat mendengar diskusi Bin Laden dengan seseorang di Highbury, mengatakan,” betapa dia mencintai Arsenal, tahu banyak dan siap berkorban. Amat disayangkan ia keburu jadi buronan Amerika.” Ya, mengapa ia tak mendamaikan dunia dengan sepak bola?
Bisa dibayangkan jika skenario besar terjadi sekarang ini di English Premier League.
Perseteruan inilah yang mengilhami seorang wartawan lulusan fakultas psikologi
Bom bunuh diri yang dilakukan 11 orang rekrutan Al Qaedah menewaskan 1.000 orang, mayoritas suporter The Gunners. Ribuan lainnya cedera. Beberapa pemain kedua tim juga tewas. Banjir darah di mana-mana. Banyak pendukung
Keruan saja Incendiary bikin heboh Inggris, terutama kubu Arsenal dan
Cerita Incendiary memang diawali oleh kisah seorang wanita, pendukung Arsenal yang setengah mati membenci
Misi novel ini membawa pesan langsung kepada Bin Laden agar menghentikan aksinya. ”Yang saya tulis memang kisah teror, sebab apa yang terjadi sebenarnya juga tentang cinta. Teror mengingatkan kita pada kemanusiaan, pembangkangan kehidupan dan tuntutan mencintai sesama dengan lebih intens. Saya masih ingat pernyataan Osama yang tak mau menjatuhan bom bila melihat anak kecil,” ungkap Cleave.
Menurut The Economist, novel berbau teror massal ini lebih membumi realitanya di Inggris ketimbang karya Nevil Shute, On the Beach dan kisah sejenis yang terjual 55 juta eksemplar di seluruh dunia, End of Days karangan Tim LaHaye.
5 comments:
Nice! Where you get this guestbook? I want the same script.. Awesome content. thankyou.
»
Very pretty site! Keep working. thnx!
»
Interesting site. Useful information. Bookmarked.
»
Very pretty design! Keep up the good work. Thanks.
»
Your are Excellent. And so is your site! Keep up the good work. Bookmarked.
»
Post a Comment