Monday, March 09, 2009

Melihat Lebih Jauh


Artikel ini saya kutip ulang dari Koran Kompas (tanggalnya saya lupa) tulisan Herry Tjahyono seorang Corporate Culture Therapist. Agak panjang tapi tidak terlalu berat untuk dibaca, cuma buat saya pribadi menarik untuk dibaca dan ditiru. Buat yang pernah membaca ini sekedar mengingatkan kembali dan buat yang belum membaca, ini bisa menjadi masukan buat rekan-rekan. Selamat Membaca

______________________________________________________________________________________


Ada dua kisah nyata inspiratif yang akan saya adaptasi. Pertama tentang seorang tukang pipa (plumber). Alkisah, Bos perusahaan otomotif terbesar di Jerman sedang pusing karena pipa keran airnya bocor, ia takut anaknya yang masih kecil terjatuh.

Setelah bertanya ke sana ke mari, ditemukan seorang tukang terbaik. Melalui pembicaraan telepon, sang tukang menjanjikan dua hari lagi untuk memperbaiki pipa keran sang bos. Esoknya, sang tukang justru menelpon sang bos dan mengucapkan terima kasih. Sang bos sedikit bingung. Sang tukang menjelaskan,ia berterima kasih sebab sang bos telah mau memakai jasanya dan bersedia menunggunya sehari lagi.

Pada hari yang ditentukan, sang tukang bekerja dan bereslah tugasnya, lalu menerima upah. Dua minggu kemudian, sang tukang kembali menelpon sang bos dan menanyakan apakah keran pipa airnya beres. Namun, ia juga kembali mengucapkan terima kasih atas kesediaan sang bos memakai jasanya. Sebagai catatan, sang tukang tidak tahu bahwa kliennya itu adalah bos perusahaan otomotif terbesar di Jerman.

Cerita belum tamat. Sang bos demikian terkesan dengan sang tukang dan akhirnya merekrutnya. Tukang itu bernama Chris-topher L Jr dan kini menjabat GM Customer Satisfaction & Public Relation Mercedes Benz.

Dalam sebuah wawancara,Christopher menjawab, ia melakukan semua itu bukan sekedar tuntutan after sales service atas jasanya sebagai plumber. Jauh lebih penting, ia selalu yakin tugas utamanya bukanlah memperbaiki pipa bocor, tetapi keselamatan dan kenyamanan orang yang memakai jasanya. Christopher melihat lebih jauh dari tugasnya.
Kisah Lain

Ada juga kisah dari teman saya, James Gwee, tentang Mr Lim yang sudah tua dan bekerja “hanya” sebagai door cheker (memeriksa engsel pintu kamar hotel) di sebuah hotel berbintang lima di Singapura. Puluhan tahun ia jalankan pekerjaan membosankan itu dengan sungguh sungguh, tekun, dan sebaik-baiknya.

Ketika ditanya apakah ia tak bosan dengan pekerjaan menjemukan itu, Mr Lim mengatakan, yang bertanya adalah orang yang tidak mengerti tugasnya. Bagi Mr Lim, tugas utamanya bukanlah memeriksa engsel pintu, tetapi memastikan keselamatan dan menjaga nyawa para tamu.

Dijelaskan, mayoritas tamu hotelnya adalah manajer senior dan top manajemen. Jika terjadi kebakaran dan ada engsel pintu yang macet, nyawa seorang manajer senior taruhannya. Jika ia meninggal, sebagai decision maker, perusahaannya akan menderita. Jika perusahaannya menderita dan misalnya bangkrut,sekian ribu karyawannya akan menderita. Belum lagi keluarganya,termasuk anak istri manajer itu. Demikian jauh pandangan Mr Lim, dan ia bukan sekedar door cheker.

Beberapa pelajaran

Christopher L Jr dan Mr Lim relatif sejenis. Keduannya bukan kelas manusia sejenis. Keduanya bukan kelas manusia sedang atau biasa (good people). Mereka jenis”manusia besar atau manusia berlebih”(great people) meski jabatan atau pekerjaan formal disuatu saat demikian “rendah dan biasa saja”. Sikap mental mereka jauh lebih tinggi dari jabatan dan pekerjaan formalnya.

Dua kisah itu memberikan beberapa pelajaran berharga.

1. Pertama, untuk menjadi manusia besar tidak semata-mata ditentukan oleh kemampuan teknis seseorang mengerjakan tugasnya. Kemampuan dan kompetensi teknis (hard competence) boleh sama atau biasa saja, tetapi sikap mental atau soft competence yang lebih akan menentukan seseorang menjadi manusia besar atau tidak.

2. Kedua untuk bisa mempunyai soft competence dimaksud, kita perlu berontak dan bangun dari tidur panjang selama ini, keluar dari zona nyaman. Sebagai manusia minimalis, pekerja atau pemimpin apa adanya (yang penting job description dijalankan), target kerja atau key performance indicator (KPI) tercapai, beres! Itulah tipikal manusia biasa saja. Upaya ini memerlukan pengorbanan diri sebab hanya dengan menjadi good people seperti selama ini saja, toh tak ada yang mengusik kita,tetap bisa bekerja dengan nyaman ,dan seterusnya. Maka, pemberontakan untuk bebas dari kondisi good people itu harus dari diri sendiri dulu. Ingat petuah Jim Collins, good is the enemy of great.

3. Ketiga, langkah lebih konkret selanjutnya adalah sikap mental untuk ”melihat lebih”! Christopher L Jr plumber yang ingin memastikan kliennya nyaman dan selamat. Mr Lim door cheker yang ingin menjamin tamu hotelnya terjaga nyawanya dari bahaya kebakaran. Melihat lebih jauh, beyond the job!

4. Keempat, setelah mampu melihat lebih, barulah kita mampu “memberi lebih” (giving more). Hanya dengan melihat lebih dan memberi lebih, kita mampu menjadi manusia besar yang tidak hanya bekerja sebatas KPI. Kita akan mampu bekerja dengan memberikan key values indicator (KVI), nilai nilai lebih, mulia, unggul, berguna bagi setiap pengguna atau penikmat hasil kerja kita. Itulah Christopher L Jr dan Mr Lim.

Rindu Pemimpin besar

Para pemimpin dan bahkan kita semua demikian bangga dan terpesona sendiri saat mampu memenuhi ”KPI kehidupan” kita masing-masing, yang biasanya memang bersifat kuantitatif, materill, dan mudah diukur.

Padahal untuk menjadi great people,great leader, great father, great manager, dan seterusnya , lebih diperlukan kemampuan mempersembahkan ”KVI kehidupan” kita, yang biasanya justru tidak mudah diukur. Bangsa ini sangat memerlukan Christopher L Jr dan Mr Lim sebanyak mungkin dan sesegera mungkin.

Sebagai catatan akhir, seorang office boy yang mampu mempersembahkan KVI nilainya takkalah dengan seorang CEO yang hanya memberikan KPI-nya. Jika kita ”mau” melihat lebih jauh, kita akan ”mampu” melangkah lebih jauh.
_____________________________________________________________________________________

Wednesday, March 04, 2009

And The Oscar Goes to (cmiiw) The Curious Case of Benjamin Button !


[Catatan ini dibuat sebelum pengumuman Oscar, meski Slumdog Millionere akhirnya meraih Oscar, buat aku film ini lebih complex dan lebih indah]


Mungkin karena script film ini dibuat oleh Eric Roth sehingga film yang berasal dari cerita pendek F. Scott Fitzgerald menjadi film yang enak ditonton. Eric sebelumnya telah menulis scrip film-film bagus seperti : Munich, Ali, Forest Gump, sehingga tidak heran The Curious Case of Benjamin Button (TCCoBB) pun enak untuk ditonton.


Awalnya seperti menyaksikan ulang film English Patient, pesakitan yang terbaring dengan didampingi seorang wanita dengan alur cerita flashback. Cerita diawali dengan pembuat jam yang kehilangan anaknya dalam peperangan yang dengan perasaan sedih membuat jam yang diletakkan distasiun kereta api. Pada saat itu kereta api adalah transportasi utama, yang menarik dari jam itu, arah putarnya berlawanan arah dengan jam sebenarnya, kemudian cerita berlanjut dengan kelahiran seorang bayi , yang dibuang oleh ayahnya karena memiliki penampilan fisik seperti orang berusia 80 tahun.


Dalam kehidupan nyata kita kadang (tidak sering) bertemu orang yang meski berusia muda tetapi memiliki pemikiran dan kematangan emosi seperti orang dewasa. Tetapi kita lebih sering ketemu dengan orang berusia tua tetapi memiliki pemikiran dan kematangan emosi seperti anak-anak. Cerita TCCoBB, berkisah tentang kehidupan Benjamin yang berjalan dengan waktu yang terbalik. Pada saat orang normal secara fisik dan emosi menjadi lebih tua seiring bertambahnya usia, Benjamin mengalami kejadian yang sebaliknya. Terlahir dengan penampilan fisik seperti orang berusia 80 tahun,masa remaja dengan penampilan fisik seperti orang dengan usia 60 an tahun, mengalami indahnya kehidupan rumah tangga seperti orang berusia 40 tahun dan meninggal dengan tubuh bayi dalam pangkuan wanita yang pernah mencintainya yang telah berusia 80 tahun. Pertanyaannya, apa yang akan kamu lakukan apabila kamu bertemu dan jatuh cinta dengan orang yang memiliki kelaianan seperti ini ? Seiring dengan waktu kamu bertambah tua, sementara orang yang kamu cintai bertambah muda…


Film ini adalah film epic romance Benjamin Button yang berisi kesedihan. Sedih karena meski bertemu dengan orang yang dikasihi pada saat yang tepat, tetapi dengan kesadaran akan kondisi yang tidak memungkin sehingga mereka memutuskan berpisah demi masa depan anak yang mereka sayangi. Salah satu bagian yang menyedihkan ketika Benjamin memutuskan meninggalkan Alice dan anak mereka disuatu malam, meski Ben sangat mencintai keluarganya. Ketika Ben berkemas, Alice terbangun, mereka saling bertatapan. Ada kesedihan dalam tatapan itu, Ben lalu melangkah keluar kamar dan Alice hanya bisa menatap tanpa berkata-kata sepatah katapun.


Mengasyikkan menyaksikan film ini ! Akting yang bagus dari hampir semua pemainnya (Cate, Brad, Tilda, Taraji P. Henson,dll),pengambilan gambar yang bagus, cerita yang tidak biasa dengan alur yang menarik sehingga durasi 160 menit tidak terasa lama, special efek yang luar biasa sehingga Brad Pitt bisa terlihat tua dengan tubuh kecil diawal cerita dan menjelang akhir Brad Pitt tampil dengan wajah remaja, sulit untuk mengatakan TCCoBB tidak mendapat Oscar untuk Film Terbaik tahun ini. Saingannya mungkin Slumdog (dengan setting cerita yang lebih real), tetapi secara keseluruhan aku lebih memilih TCCoBB sebagai film terbaik…


Ketika menyaksikan Film ini, sepertinya benar perkataan Alexkolokotronis dari Queens, New York, “….Sebaiknya kita mensyukuri apa yang kita punya ketimbang berandai-andai…”


Benjamin Button:

It's a funny thing about comin' home. Looks the same, smells the same, feels the same. You'll realize what's changed is you.


Benjamin Button: [Voice over; letter to his daughter]

For what it's worth: it's never too late or, in my case, too early to be whoever you want to be. There's no time limit, stop whenever you want. You can change or stay the same, there are no rules to this thing. We can make the best or the worst of it. I hope you make the best of it. And I hope you see things that startle you. I hope you feel things you never felt before. I hope you meet people with a different point of view. I hope you live a life you're proud of. If you find that you're not, I hope you have the strength to start all over again.


Benjamin Button:

Some people, were born to sit by a river. Some get struck by lightning. Some have an ear for music. Some are artists. Some swim. Some know buttons. Some know Shakespeare. Some are mothers. And some people, dance.


Wednesday, December 24, 2008

Natal Di Dusun Kecil

Pondok Natal

Jalan Pemuda Saat Natal

Gereja Tabernakel

Kapan persisnya aku tidak tahu, yang jelas ketika aku meninggalkan Irian Jaya pada tahun 1988 tradisi mendirikan pondok menjelang Natal ini belum ada. Pondok yang dibangun biasanya dalam bentuk rumah panggung, beratap kan seng dan ditutupi oleh papan atau rumbia setinggi 50 an cm untuk menahan tempias air ketika hujan. Memasuki bulan Desember setiap RT atau bahkan kadang-kadang setiap beberapa rumah berlomba membuat pondok Natal ini.
Jadi ketika Natal tiba di Irian (aku lebih suka menggunakan kata ini daripada Papua), dari utara sampai selatan : Sorong, Manokwari, Jayapura, Merauke, Fakfak, Pondok Natal ini sudah menjadi tradisi. Yang menarik dari pondok ini, selain menjadi tempat nongkrongnya anak muda, selalu ada speaker dan tape-tape dengan power yang besar yang dipasang. Tetangga pasti maklum, bulan Desember orang bebas memasang speaker sekeras-kerasnya pada hari Natal. Bayangkan jam 3 subuh, tape di stell poll kuat-kuat !! Kalau sakit gigi dan belum biasa dengan tradisi ini pasti akan kesel setengah mati. Tapi ini tradisi Irian pada perayaan Natal, sebaiknya yang waras mengalah ! Kalau berani menegur mereka, yang ada rumah kita akan dilempar batu, atau dihardik oleh mereka.
Terus terang aku sangat menikmatinya, ini yang membuat suasana Natal benar-benar terasa. Irian yang mayoritas masyarakat aslinya Kristen menjadi semarak pada saat perasaan Natal. Dihampir setiap rumah terpasang pohon Natal dan tulisan Merry Christmas and Happy New Year. Gereja dihias dengan kertas warna-warni dan balon-balon. Luar biasa memang !
Tapi satu hal yang terasa saat ini, Natal menjadi semacam seremonial belaka dan semarak hanya sesaat untuk kemudian dilupakan. Orang semakin sedikit terlibat dalam kegiatan menyambut Natal, semuanya melakukan hal-hal yang praktis. Jika dulu seminggu sebelum Natal orang sudah siap-siap membuat kue, dua minggu sebelumnya orang sudah memulai mengirim kartu Natal, sebulan atau dua bulan sebelumnya sudah memulai latihan digereja untuk perayaan Natal, saat ini hal itu menjadi jarang. Orang semakin sibuk dengan kegiatan sehari-harinya. Kegiatan diatas sudah tidak praktis lagi, mendingan membeli kue kering, mengganti kartu Natal dengan sms dan acara drama Natal ataupun koor pada saat Natal sudah dianggap tidak praktis dan hanya menyita waktu. Pun semarak rumah tidak seperti dulu lagi. Hanya Pohon Natal yang dipasang dirumah, sementara pada masa lalu lampu-lampu Natal yang kelap-kelip dipasang sampai keluar rumah. Dan yang jelas tidak seperti ditahun 90 an dan 2000 awal, saat ini pondok Natal semakin sedikit dibangun.
Mungkin dalam tradisi Pondok Natal di Irian, lagu yang paling sering dipasang adalah lagu Charles Hutagalung yang berjudul Natal di Dusun Kecil, Dimanapun lagu ini kudengar selalu mengingatkan aku akan Nabire, mungkin ini lagu Natal terbaik sesudah lagu-lagu dalam buku nyanyian Kristen.

Natal yang paling indah selalu dalam kenangan… berikut lirik lagu Natal di Dusun :
Jauh di dusun yang kecil disitu rumahku
lama sudah ku tinggalkan aku rindu..
Tahun tahun tlah berlalu menambah rinduku
Nantikan kedatanganku dusunku
kuingin mengulang lagi
kenangan masa kecilku
kenangan hari natal yg bahagia
Kunyalakan lilin lilin
kunyalakan lenteraku
kenangan natal didusun yang kecil
lama sudah kutinggalkan
tempat kelahiranku
teringat sanak saudara
teman




Merry Christmas hon....!

Tuesday, December 23, 2008

Dan Akhirnya Mereka pun Menikah

Aries dan Fany


Ian dan Yuli


Mona dan Binto

Dan akhirnya sebagian orang akan sampai pada titik itu, pernikahan ! Dengan segala keajaibannya membuat sebuah komitmen didepan pemuka agama dalam sebuah ibadah yang terkadang penuh haru dan menegangkan bagi yang terlibat dalam peristiwa itu. Sebagian dari mereka kemudian mengalami keajaiban yang lain, memiliki anak dan membesarkannya dengan penuh tanggung jawab dan sebagian dari mereka kemudian mengalami keajaiban yang lain, sang anak berhasil dalam pendidikan dan mendapat pekerjaan yang baik. Lalu keajaiban yang lain datang, sang anak pun menikah, kemudian keajaiban berikutnya datang, si anak mendapat anak, si orang tua mendapat cucu, tongkat estafet kehidupan diteruskan kepada generasi berikutnya.

Pernikahan memang penuh misteri, sama seperti kelahiran dan kematian. Kita tidak tahu dari awal kita akan menikah dengan siapa. Ada hubungan yang awalnya berjalan dengan sempurna, kedua pasangan mendapat restu dari orang tua dan masyarakat yang ternyata dipertengahan cerita (akhir cerita adalah kematian) tidak jadi menikah. Ada pula yang awalnya saling tidak menyukai dan terang-terangan membenci satu sama lain awalnya serta tidak mendapat dukungan keluarga, diakhir cerita menikah dan hidup berbahagia.

Mona, sebagian lika liku hubungannya dengan teman dekatnya aku tahu. Siapa yang menyangka akan menikah dengan Binto. Mona, anak baik yang selalu dekat dengan cowok bukan batak di pertengahan cerita nya memutuskan menikah dengan sang jagoan Batak dari Denpasar. Pesta nya berjalan dengan meriah, baik di kota Balikpapan atau pun kota Denpasar. Luar biasa

Ian, sepanjang aku kenal selama kurang lebih dua tahun selalu berusaha mencoba mencari pasangan yang sepadan dengan bergonta ganti cewek, akhirnya mendapat pasangan yang menurut aku sepadan, Yuli ! Siapa sangka bocah yang suka cengengesan ini bisa mendapat anak Jendral ?

Aries, yang memulai perkenalan dengan menggunakan media friendster yang dalam waktu kurang dari 2 tahun akhirnya mengambil keputusan yang tepat dengan menikahi Fani, neng geulis dari Bogor !

Rasa-rasanya baru kemarin mereka berkenalan dengan pasangannya.... sekarang mereka sudah memutuskan untuk mengalami keajaiban bersama dalam satu babak kehidupan yang bernama rumah tangga! Semoga kedepan mereka tetap mengalami keajaiban-keajaiban yang lain dalam hubungan yang dinamakan suami-istri.

Buat : Mona, Ian dan Aries,

Selamat menjalani hidup baru, teruslah mencintai pasangan kalian karena hidup ini terlalu singkat untuk dijalani. Ciptakanlah berjuta kebahagiaan dalam rumah tangga kalian agar kalian terus mengalami keajaiban-keajaiban….

Sunday, November 16, 2008

Asketisme Lugo

Presiden Lugo

Persoalan besar di dunia saat ini adalah ekonomi berbasis keserakan dan keuntungan tanpa batas, itulah sumber berbagai persoalan, perang dan berbagai bentuk fundamentalisme, ekstrimisme dan terorisme”, Kata Kamla Bashin.


Aku setuju sekali pernyataan ini dan menjadi permenungan aku akhir-akhir ini. Dalam lingkungan lebih kecil pun aku melihat contoh yang tidak kalah ekstrim, orang tua dan anak, saudara bersaudara berkelahi untuk sesuatu yang sebenarnya mereka dapat bagi dengan adil.


Menurut aku keserakahan itu bermula dari ketika kita sudah tidak tahu lagi, seberapa banyak yang sebenarnya kita butuhkan untuk dapat hidup. Kita dirasuki pikiran selalu merasa kekurangan, sehingga terus mengambil dan mengambil sehingga akhirnya sumber daya itu kehabisan daya untuk menghasilkan kebutuhan kita, kemudian kita marah lalu menghancurkan sumber itu. Pun kita berperang dan membinasakan satu sama lain untuk sesuatu yang sebenarnya bisa kita gunakan bersama-sama.


Dalam hal seperti ini perlu rasanya merenungkan perilaku asketisme, perilaku yang cenderung dianggap sebuah kelemahan oleh penganut kapitalisme murni. Asketisme menurut aku pribadi sebuah laku hidup yang menjauhkan diri dari perilaku hedonisme, sikap hidup sederhana, bersahaja (Jawa: prasaja), tidak berlebihan, dan jauh dari sikap hidup berfoya-foya. Asketisme disini mungkin lebih tepat semacam sikap hidup bersahaja (Jawa: sak madyo dan sak cukupe). Meskipun mampu untuk hidup mewah, glamour, dan berfoya-foya, tetapi itu tidak dilakukan karena hadirnya kesadaran bahwa sebagai umat manusia, kita perlu membantu sesama yang berkekurangan.


Konsep asketisme (ascetism) sering sekali dirujuk berdasarkan karya Max Weber yang berjudul The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism (1930). Rasa-rasnya saat ini perlu kita renungkan perliaku seperti itu, karena sepertinya itulah satu-satunya cara yang paling murah (tidak mudah) untuk menghentikan penghancuran yang kita lakukan kepada alam dan kepada bumi yang kita cintai ini.


Ketika sebagian orang memperkaya dirinya sehingga dia memiliki kekayaan yang luar biasa, secara ironis hal ini mengakibatkan kemiskinan ditempat yang lain. Kemiskinan dibelahan bumi yang lain, yang mengakibatkan berbagai persoalan seperti penyakit, terorisme, peperangan dan ratap tangis, cepat atau lambat akan menghampiri kita yang membangun istana mewah yang jauh dari mereka. Cepat atau lambat kerusakan yang kita lakukan dengan sadar atau tanpa sadar akan menjangkau kita.


Dalam permenungan aku, aku membayangkan pencapaian yang aku dapat dan rasa yang ditimbulkannya. Ketika pertama kali mendapat sepeda dari mamak dan bapak atas hadiah juara 1, rasanya selama seminggu hatiku berbunga-bunga, ada perasaan bangga dan sukacita yang luar biasa dalam diriku. Ketika berhasil masuk kuliah ke salah satu universitas terbaik di negeri ini, ada rasa sukacita, ketika masuk ke salah satu perusahaan besar di negeri ini pun seperti itu, ada sukacita sesaat dan akhirnya terlupakan dan menjadi biasa. Demikian juga ketika mampu membeli motor sendiri, dan membeli rumah kecil dan indah, perasaan sukacita itu hanya bertahan sesaat dan akhirnya menjadi biasa. Aku pun membayangkan ketika suatu saat katakanlah aku berhasil mempunyai jet Pribadi, atau memiliki rumah di Beverly Hills atau membeli setengah Pulau di Indonesia, perasaannya pasti tidak lebih dari ketika pertama kali aku mendapatkan sepeda dulu. Pencapaian atas apa yang kita inginkan hanya memuaskan kita buat sesaat, ketika keinginan itu menjadi tidak terkendali dan menjadi sebuah kecanduan, ini lah yang dinamakan dengan keserakahan.


Dalam ulasan Rikard Bagun dan Budiman Sudjatmiko pada Kompas 7 November 2008 yang lalu seakan menjadi penyejuk atas berita-berita keserakahan yang selalu menjadi berita utama koran. Rikard dan Budiman menyajikan asketisme Fernando Lugo, Presiden Paraguy. Yang 2 hari sebelum pelantikannya masih tinggal di rumah sederhana dengan cat kusam, sofa sederhana dan seperangkat tv yang tua. Yang pada pelantikannya tidak berjas melainkan baju lengan panjang dan celana panjang krem lama yang sudah sering dipakainya. Dua hari sebelum pelantikannya, Lugo minta diantar ke sebuah tempat dengan mobil pick up sederhana, yang pada saat pelantikannya bersama Presiden Venezuela, Hugo Chaves menikmati sarapan kas masyarakat pedesaan Amerika Latin : ubi, jagung dan pisang rebus!!

Tuesday, November 11, 2008

Obama

Tandatangan Obama


Presiden Palmer, Senator dari Maryland, mendapat gelar doktor hukum dari Universitas Maryland setelah mendapatkan gelar Bachelor of Arts dalam ilmu politik dari Universitas Georgetown. Ia adalah tokoh karismatik yang terpilih menjadi Presiden sesudah upaya pembunuhan yang gagal yang dilakukan teroris terhadap dirinya. Lelaki tinggi besar ini membuat keputusan penting yang menyelematkan bangsa Amerika dari ancaman teroris, Amerika beruntung mempunya Presiden Seperti dia.


Selama 3 season, tokoh ini merasuki masyarakat Amerika dan dunia lainnya seakan-akan dalam suatu kurun waktu Amerika pernah diperintah oleh ketururan Afrika yang menurut aku sedikit atau banyak membuat sebagian orang berpikir bahwa keturunan Afrika pun bisa memimpin Amerika, negeri harapan dan adidaya satu-satu nya di dunia saat ini ! Cuma sayangnya ini semua hanya terjadi dalam sebuah film serial yang berjudul 24, yang memiliki banyak penggemar di Amerika dan diseluruh dunia, termasuk aku !


Ketika Williams bersaudara merajai kejuaraan tennis dunia, banyak pihak yang menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak biasa. Tennis olahraga kalangan atas kulit putih yang selama puluhan tahun dimenangkan oleh kaum kulit putih dari Eropa, Australia dan Amerika ternyata saat itu dipuncak rangking tertinggi diduduki oleh dua wanita kulit hitam yang bersaudara Venus dan Serena. Pun ketika seorang peranakan asia-afrika menjadi legenda hidup golf dunia yang lagi-lagi sama seperti tennis sepanjang sejarah puluhan tahun dirajai oleh golfer kulit putih, banyak pihak yang kaget dan tidak percaya. Olah raga yang kebanyakan peserta pertandingannya diikuti oleh pegolf kulit putih harus mengakui kehebatan seorang Tiger Woods, anak seorang Afro Amerika dan beribukan wanita Thailand menjadi pegolf nomor satu dunia saat ini.


Jesse Owens, Muhammad Ali, Sidney Poitier, Oprah, Cosby, Carl Lewis, Halle Bery, Denzel Washington, Jamie Fox, Michael Jordan, Jackson Bersaudara, Williams bersaudara, Tiger Woods adalah sebagian dari orang kulit hitam yang memiliki nama besar di Amerika bahkan dunia. Dengan kelebihan dan prestasi yang mereka miliki, mereka layak disejajarkan dengan tokoh dunia lainnya. Sayangnya mereka cuma artis dan olahragawan. Ketika berbicara tentang tokoh politik kulit hitam di benua Amerika, tidak banyak jumlahnya! Bahkan jumlah senator Afro Amerika jumlahnya dapat dihitung dengan sebelah jari! Ini dapat berarti dua hal, kalangan Afro America tidak berminat terjun ke dalam politik,atau bangsa Amerika tidak siap dipimpin oleh keturunan Afro Amerika.


Barack Hussein Obama II berusia 43 tahun pada tahun 2004 ketika terpilih menjadi Senator dibulan Maret. Hanya dalam kurun waktu 4 tahun beberapa bulan, pada tanggal 4 November 2008 terpilih menjadi Presiden Amerika. Sesuatu hal yang luar biasa dan tidak terbayangkan pada 4 tahun yang lalu!!! Bahkan ketika dia mencalonkan diri menjadi kandidat calon Presiden dari Partai Demokrat ditahun 2007, banyak pihak yang masih terkejut dengan keberanian seorang keturunan Afrika tanpa pengalaman dibidang pemerintahan, bukan dari keturunan keluarga kaya raya, senator yang minim pengalaman bermimpi untuk memimpin Negara Amerika yang pada puluhan tahun sebelumnya masih menganggap bangsa Kulit hitam sebagai masyarakat kelas dua.


Yang terjadi adalah, mimpi itu menjadi kenyataan. Saat ini adalah saat yang paling tepat buat seorang keturunan Afrika menjadi Presiden Amerika setelah sederat prestasi sebelumnya yang ditorehkan keturunan Afro Amerika. Seluruh dunia bersuka ria! Banyak orang yang menangis gembira seakan tidak percaya bahwa Amerika akhirnya dipimpin oleh keturunan yang pada 120 tahun yang lalu masih dianggap budak yang bisa diperjualbelikan. Amerika yang pada tahun 1861 harus perang saudara karena satu pihak menganggap keturunan Afrika adalah budak sementara pihak yang lain menganggap mereka adalah orang yang merdeka. Yang pada tahun 1963 masih merupakan negeri impian buat seorang Martin Luther King Jr, yang bermimpi suatu ketika nanti bangsa Amerika kulit putih dan kulit hitam akan duduk bersama-sama membangun Amerika! Yang sampai saat ini pun hal tersebut masih mendapat tentangan dari kaum puritan dan konservatif kulit putih disana.


Sejarah berkata lain, ketika Amerika dipersimpangan jalan, mereka memilih Presiden besar mereka. Mereka memilih Washington, mereka memilih Abraham Lincoln, mereka memilih Franklin D. Roosevelt, mereka memilih JFK dan saat ini mereka memutuskan memilih Obama ! Calon Presiden besar telah lahir, sejuta asa telah digantungkan kepada dirinya. Yang uniknya bukan asa Negara Amerika semata, tetapi juga asa dunia ini ! Yang sepanjang catatan sejarah, saat ini adalah saat yang paling menentukan sejarah keberadaan umat manusia karena permasalahan lingkungan dan kesenjangan antara kaya-miskin.


Ada satu hal yang menggelitik dalam pikiranku. seandainya Obama yang sempat bersekolah di SD Asisi Jakarta selama 4 tahun kembali ke Indonesia pada tahun 1991 setelah mendapat gelar Juris Doctor dari Harvard, mengganti kewarganegaraan menjadi WNI, kemudian terjun dalam bidang politik dan bergabung dengan salah satu partai besar di Indonesia (mungkin Golkar atau PDI Perjuangan). Lalu karena kecerdasannya akhrinya menjadi salah seorang pejabat dalam partai tersebut, sulit dan rasanya mustahil baginya untuk menjadi calon Presiden dari partai tersebut! Kalau pun partai tersebut katakanlah gila dan nekat mencalonkan dia menjadi calon Presiden dari partainya setelah seleksi internal didalam partai (ini saja masih mustahil), Indonesia akan heboh karena ada calon Presiden yang dari luar Jawa dan non Muslim! Ketika akhirnya pada tahun 2009 dia resmi sebagai calon Presiden pada pemilihan umum yang langsung umum bebas dan rahasia, pasti akan menjadi bulan-bulanan kalangan tertentu yang akhirnya membuat sebagian masyarakat kita menolak memilih dia karena dia non muslim dan bukan dari Pulau Jawa.


Untuk tahun 2009 dan entah sampai kapan…. Obama tidak akan mungkin menjadi Presiden di Indonesia. Hanya di Amerika dia bisa menjadi Presiden. Kalau sudah begini, siapa yang hebat ? Indonesia bukan :)

Sunday, October 19, 2008

Semalam di Danau Toba

Kopi itu rasanya nikmat sekali, didepan terhampar pemandangan indah, kapal kecil yang membawa penumpang, segerombolan kera bergantungan dipohon pinus. Rasanya damai, hanya lalu lalang mobil dan speedboat yang membuat waktu seakan bergerak cepat. Selebihnya seakan berhenti, damai dan menyejukkan. Pulau didepan seperti manusia raksasa yang tengkurap, suasana seperti ini membuat rasanya waktu kembali kemasa kanak2, masa ketika aku mengalami petualangan yang sama sekali baru ditempat Ompung dari pihak Bapak. Yang berbekas adalah ketika harus buang air besar disemak2 tanpa air utk berbilas, bermain perahu ditengah danau sambil ketakutan karena tidak bisa berenang serta mengambil mangga ditengah ladang yang rasanya manis sekali.

Kampung Bapak, tidak jauh dari sini. Suasana tepi danau dan bau rumput2 an membuat kenangan masa kecil datang kembali

Beruntunglah orang-orang yang tinggal di pinggir danau Toba, karena mereka memiliki kemewahan menyaksikan senja yang luar biasa ini. Sepotong senja yang membuat aku merasa diberkati, karena masih bs menikmati sepotong senja di Danau Toba.














Monday, July 14, 2008

Pekan Olah Raga Nasional XVII Kalimantan Timur (6 Juli - 17 Juli 2008)


Stadion Utama Palaran Samarinda


Dalam sejarah Pekan Olah Raga Nasional (PON), PON ke XVII rasa-rasanya yang paling controversial dalam pelaksanaannya. Hal ini diawali dengan masuk penjaranya pencetus acara ini yaitu Gubernur Kalimantan Timur dan Bupati Kutai Kartanegara. Akibatnya semua pembangunan venue menjadi terhambat, dan dana menjadi seret. Sampai sebulan yang lalu pun banyak pihak yang pesimis acara ini dapat diselenggarakan mengingat banyaknya kendala yang terjadi.

PON XVII di Kalimantan Timur memang terlalu ambisius dari segi pelaksanaan. Bayangkan awalnya ada 7 kota yang direncanakan menjadi penyelenggara kegiatan akbar di tanah air ini : Tarakan, Berau, Sengata, Bontang, Samarinda, Tenggarong dan Banjarmasin. Dengan daerah dua setengah kali pulau Jawa dan sarana transportasi dan akomodasi yang minim, perlu usaha yang keras dari semua pihak agar kegiatan ini dapat terlaksana. Ini untuk pertama kali pertandingan PON diselenggarakan di 7 kota, dibandingkan pertandingan piala Eropa kemarin pun, rasa-rasanya lokasi pertandingan PON kali ini masih lebih jauh. Karena Kaltim lebih luas dari Austria.

Kantor kami kebagian tugas yang menurut aku cukup sulit, harus menggelar layanan data dan internet dengan jangka waktu 2 minggu ke semua kota itu. Beberapa operator diundang untuk mengikuti tender tersebut, tetapi tidak ada yang menyanggupinya. Telkom menyanggupi dengan syarat, awal Juni pemenang tender telah ditetapkan agar proses pembelian barang dapat dilakukan sehingga diharapkan diakhir Juni semua layanan telah tergerlar.

Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Dengan tekanan yang tinggi yang menguras biaya dan emosi, akhirnya layanan pun dapat tergelar dan berjalan dengan baik. Meski ada kejadian-kejadian minor yang terjadi dalam pelaksanaan persiapan kegiatan itu, semua dapat tergelar dan berjalan dengan baik sampai pada acara pembukaan PON malam ini.

Ada kepuasan tersendiri, ketika layanan yang digelar dapat berjalan dengan baik. Apa yang menjadi perhatian kami pada akhirnya bukan apa yang tertulis dalam tender, melainkan hal-hal lain diluar itu yang sifatnya membantu. Tetapi hal ini menjadi tanggung jawab kami karena pihak yang memenangkan tender Sistem Informasi Management PON ini pada akhirnya menggunakan layanan milik Telkom disamping layanan terpisah yang sekarang menjadi layanan back up apabila terjadi gangguan dengan link utama.

PON kali ini menjadi berkesan, karena aku ikut ambil bagian dalam menyiapkan koneksi data dan internetnya. Meski kecil peran yang aku jalani, ada kebanggaan tersendiri mana kala semuanya berjalan dengan baik. Banyak yang aku pelajari dari kegiatan ini, dan banyak sahabat baru dari kegiatan ini. Semoga semuanya berjalan dengan baik, karena didepan masih banyak kegiatan yang lain yang harus diikuti….


Sunday, July 06, 2008

Banjir 4 Juli 2008

Sejak pagi hujan deras mengguyur Balikpapan. Ketika bangun sekitar jam 6 pagi, air masih menggenangi jalan setinggi mata kaki, tetapi dibelakang rumah saluran pembuangan air sudah tidak sanggup menyalurkan air ke parit didepan rumah, sehingga air tergenang. Aku sedikit cemas, kalau hujan terus mengguyur seharian, pasti air akan masuk kerumah dari halaman belakang.

Setelah meletakkan ember dipetirisan hujan, aku melanjutkan tidur dengan asumsi tidur ku tidak akan lama dan apabila hujan terus menerus masih ada waktu buatku untuk menyelamatkan barang-barang ku.

Sekitar pukul delapan aku terbangun lagi, sayup-sayup kudengar suara orang ramai didepan rumah. Dalam hati aku berpikir ini pasti banjir sehingga orang ribut dijalanan. Dugaanku ternyata benar, ketika aku mengintip melalui jendela, jalanan di depan rumah sudah tergenang air. Satpam dan beberapa warga berjalan didepan rumah dan mengingatkan warga agar waspada karena banjir tersebut. Seumur hidup, baru sekali ini aku menyaksikan banjir di kompleks perumahaan yang aku tempati! Air dimana-mana, dan kurang lebih 20 cm lagi, air akan masuk rumah. Masih tinggi memang, tetapi yang mengkhawatirkan ku adalah hujan masih saja turun, dan bisa saja banjir kiriman datang dari tempat lain karena komplek yang aku tempati merupakan daerah cekungan bekas rawa.

Sambil menunggu hujan reda, dan banjir surut karena hari ini aku harus ke Samarinda, aku memutuskan untuk mengambil beberapa gambar. Bukan maksud aku untuk mengabadikan penderitaan orang lain, melainkan untuk menjadikan kenang-kenangan, karena ini pengalaman pertama banjir di kompleks yang aku tempati.

Kurang lebih dua jam, sudah menimbulkan banjir setinggi paha orang dewasa. Aku tidak terbayang kalau hujan mengguyur seharian. Rasa-rasanya permukaan tanah yang ada di Balikpapan akan tertutup oleh air seluruhnya, karena bumi sudah tidak sanggup menahan air yang turun diakibatkan hilangnya pepohonan dan berkurangnya resapan air hujan. Sebenarnya ini tanda yang kesekian agar pemerintah dan warga lebih bijak dalam membangun, karena perubahan yang kita lakukan terhadap alam, akan mengakibatkan bencana buat manusia.

Pakar Lingkungan dan peraih nobel perdamaian dari Afrika mengatakan, kita bukan tidak boleh membangun rumah dari kayu dan menebang pohon. Cuma kita perlu sadar, ketika kita menebang pohon, artinya kita mengambil sumber mata buat anak cucu kita. Dan (aku tambahkan), kita membuat bencana buat kita sendiri. Mari kita jaga bumi kita ini…..

Saturday, June 21, 2008

Hidup Yang Lebih Bermakna

Bésame Mucho

Bésame, bésame mucho
Como si fuera esta noche
La última vez

Bésame, bésame mucho
Que tengo miedo a perderte
Perderte después

Bésame, bésame mucho
Como si fuera esta noche
La última vez …..

Rasa-rasanya hari berganti begitu cepat, kabar baik dan buruk datang silih berganti. Baru-baru ini salah seorang teman kerja yang lebih mudah setahun dari aku dipanggil sang Pencipta. Rasa-rasanya baru kemarin sama-sama kuliah, lama tidak kedengaran kabarnya, tiba-tiba ada berita dia meninggalkan kami teman-temannya untuk selamanya. Hidup memang penuh misteri, hari ini kita gembira dengan teman-teman kita, besok kita berduka karena kehilangan teman kita, atau teman kita kehilangan kita.

Tidak ada alasan khusus aku menulis lirik lagu Bésame Mucho,yang jelas lagu yang dinyanyikan ELINE yang dibawakan secara acoustic membuat perasaan ku menjadi melankolik dan mengingatkan aku akan seseorang yang jauh dimata namun dekat dihati.

Randy Pausch – bukan ajang Piala Eropa – yang membuat aku ingin menulis, karena rasanya sudah lama tidak menulis sesuatu di blog ini. Kisah hidup Randy bisa menjadi insiprasi dalam hidup aku pribadi ketika mengalami masa-masa sulit. Randy menurut taksiran dokter setahun yang lalu hidupnya hanya tersisa 6 bulan. Tetapi lelaki yang berusia 47 tahun ini tak mau daya hidupnya digerogoti kanker pancreas. Pasukan nutrisinya dijaga ketat, plus menu utama pushup, bersepeda dan juga berlari. “Kecepatan lari saya diatas rata-rata orang Amerika,” katanya.

Pada tanggal 19 November 2007, Randy menyampaikan kuliah terakhir dihadapan mahasiswanya di Universitas Carnegie Mellon, Pittsburgh. Kampus tempat Randy mengajar ilmu virtual reality, memang biasa mengundang akademisi ternama untuk berpidato seolah itu adalah kuliah terakhir menjelang kematian !


Dengan perkiraan umur tinggal enam bulan, para mahasiswa Carnege menduga kuliah yang bertujuk “Really Achieving Your Childhood Dreams” ini akan berurai air mata. Pasti sang dosen sekarat bakal membicarakan penyakitnya yang sudah mencapai stadium terminal. Prof Randy bakal menguraikan pandangan filosofi kematian yang mengharubiru.

Yang terjadi ternyata sebaliknya! Kuliah terakhir sang Profesor justru ceria dan penuhlontaran segar. “Saya harap anda tidak kecewa karena saya tidak terlihat depresi,”ujarnya disambut tawa hadirin. Sejatinya kuliah ini ditujukan buat ketiga anaknya.“Saya mungkin tidak bisa menemani mereka tumbuh dewasa,” kata Randy. Salah satu pesan buat anaknya yang paling kecil Chloe, “Nak jangan kau nilai laki-laki dari ucapannya, nilailah dia dari perbuatannya.”

Dalam kuliahnya ini menekankan pentingnya meraih cita-cita masa kecil. “Jangan ragu,” kata Randy. Sebab impian dimasa bocah itu datang jauh dari dalam jiwa. Impian itulah yang menjadi motor, membuat hidup lebih berwarna. Randy adalah orang yang gigih meraih impian masa kecilnya.

Banyak impian masa kecilnya yang terwujud satu persatu. Merasakan gravitasi nol di ruang angkasa dan mimpi menjadi kapten Kirk misalnya. Bahkan untuk menjadi kapten Kirk, bahkan dalam film Start Trek terbaru yang dirilis Desember nanti, Randy mendapat peran khusus!!

Dalam menggapai impiannya Randy paham sekali banyak rintangan. Ia berkali-kali membentur tembok, namum berusaha bersikap positif. “Tembok itu ada untuk menguji seberapa besar sebenarnya kita menginginkan sesuatu!” Kata Randy. Dan Ia tidak menyesali manakala impiannya tidak tercapa. “Saat impian tidak tercapai, biasanya usaha mengejar cita-cita itu memberikan pengalaman hidup yang setimpal,” kata Randy.

Kini setelah setahun berlaku sejak Randy divonis sisa umurnya Cuma enam bulan. Sang Profesor masih hidup sehat dan penuh semangat. Hidup bagi Randy, seperti permainan kartu poker. “Tidak bisa pemain mengatur kartu yang dibagikan,” katanya,”Yang bisa dilakukan hanyalah memainkan sebaik-baiknya kartu yang ada ditangan.”

Balikpapan, 1.39 AM 22 Juni 2008

In English…

Kiss Me A Lot

Kiss me, kiss me a lot,
As if tonight was
the last time.

Kiss me, kiss me a lot,
Because I fear to lose you,
To lose you again.

Kiss me, kiss me a lot,
As if tonight was
the last time.