Foto ini diambil di depan salah satu Ruko di Pasar Pathok Jogjakarta
___________________________
Sobat-sobat maafkan aku sebelumnya, karena tidak semua bisa aku kirimi undangan, baik elektronik ataupun cetak. Dan blog ini pun menjadi undangan aku. Jangan lupa isi comment ya? Ini akan menjadi pengganti buku tamu, khususnya buat teman yang tidak sempat ke Nabire :)
___________________________
Temanku Yohanes Borosi bertanya, "Cinta menunggu 12 tahun untuk bertemu Rangga, Persib menunggu 19 tahun untuk juara, Maya** menunggu berapa lama Djo?”
Sobat-sobat maafkan aku sebelumnya, karena tidak semua bisa aku kirimi undangan, baik elektronik ataupun cetak. Dan blog ini pun menjadi undangan aku. Jangan lupa isi comment ya? Ini akan menjadi pengganti buku tamu, khususnya buat teman yang tidak sempat ke Nabire :)
___________________________
Temanku Yohanes Borosi bertanya, "Cinta menunggu 12 tahun untuk bertemu Rangga, Persib menunggu 19 tahun untuk juara, Maya** menunggu berapa lama Djo?”
“Kami tidak saling menunggu Nes, cuma dipertemukan saat semua elementnya tepat …. Sulit dijelaskan, frasa sederhananya ‘Semua indah pada waktunya’ “, jawabku. Aku sendiri tidak tahu dari mana kata-kata bijak ini muncul hahaha...
Hubungan ku dan Maya sendiri sudah berjalan 12 tahun, terasa singkat karena hubungan yang sangat dinamis seperti mengendarai rollercoaster, naik turun dan berputar-putar! Ada tawa, air mata, jengkel, marah sampai dititik nadir dan bahagia sampai ke awan-awan!
Dan waktu pun menuntun kami untuk mengucap janji suci pernikahan pada tanggal 13 Desember 2014 di Nabire, seperti bunyi undangan dibawah ini:
Nabire sangat personal buat aku, meski ada permintaan beberapa teman dan keluarga, sepertinya tidak akan ada resepsi di tempat yang lain. Yang ada mungkin hanya bertemu dan makan-makan memperkenalkan Maya. Personal karena banyak cerita kanak-kanak, kenakalan semasa remaja, cita-cita kelak dewasa, ikatan emosional dengan sahabat dan keluarga di kota ini. Tempat dimana aku lahir, di Nabire aku menghabiskan 16 tahun terbaikku.
GKI Tabernakel tempat pemberkatan kami pun punya tempat yang khusus di hati. Tanggal 1 Juli 1973 aku di Baptis disini. Tidak banyak orang yang di Baptis dan diberkati pernikahannya di Gereja yang sama. Dan aku merasa beruntung dan diberkahi untuk semua ini...!
**)
Tentang Maya sendiri, ijinkan aku mengutip Puisi yang indah dari Pablo Neruda, "Sonnet XVII” sebagai penutup:
….
I love you without knowing how, or when, or from where.
I love you straightforwardly, without complexities or pride.