Wednesday, December 24, 2008
Natal Di Dusun Kecil
Tuesday, December 23, 2008
Dan Akhirnya Mereka pun Menikah
Pernikahan memang penuh misteri, sama seperti kelahiran dan kematian. Kita tidak tahu dari awal kita akan menikah dengan siapa. Ada hubungan yang awalnya berjalan dengan sempurna, kedua pasangan mendapat restu dari orang tua dan masyarakat yang ternyata dipertengahan cerita (akhir cerita adalah kematian) tidak jadi menikah. Ada pula yang awalnya saling tidak menyukai dan terang-terangan membenci satu sama lain awalnya serta tidak mendapat dukungan keluarga, diakhir cerita menikah dan hidup berbahagia.
Mona, sebagian lika liku hubungannya dengan teman dekatnya aku tahu. Siapa yang menyangka akan menikah dengan Binto. Mona, anak baik yang selalu dekat dengan cowok bukan batak di pertengahan cerita nya memutuskan menikah dengan sang jagoan Batak dari Denpasar. Pesta nya berjalan dengan meriah, baik di kota Balikpapan atau pun kota Denpasar. Luar biasa
Ian, sepanjang aku kenal selama kurang lebih dua tahun selalu berusaha mencoba mencari pasangan yang sepadan dengan bergonta ganti cewek, akhirnya mendapat pasangan yang menurut aku sepadan, Yuli ! Siapa sangka bocah yang suka cengengesan ini bisa mendapat anak Jendral ?
Aries, yang memulai perkenalan dengan menggunakan media friendster yang dalam waktu kurang dari 2 tahun akhirnya mengambil keputusan yang tepat dengan menikahi Fani, neng geulis dari Bogor !
Rasa-rasanya baru kemarin mereka berkenalan dengan pasangannya.... sekarang mereka sudah memutuskan untuk mengalami keajaiban bersama dalam satu babak kehidupan yang bernama rumah tangga! Semoga kedepan mereka tetap mengalami keajaiban-keajaiban yang lain dalam hubungan yang dinamakan suami-istri.
Buat : Mona, Ian dan Aries,
Selamat menjalani hidup baru, teruslah mencintai pasangan kalian karena hidup ini terlalu singkat untuk dijalani. Ciptakanlah berjuta kebahagiaan dalam rumah tangga kalian agar kalian terus mengalami keajaiban-keajaiban….
Sunday, November 16, 2008
Asketisme Lugo
“Persoalan besar di dunia saat ini adalah ekonomi berbasis keserakan dan keuntungan tanpa batas, itulah sumber berbagai persoalan, perang dan berbagai bentuk fundamentalisme, ekstrimisme dan terorisme”, Kata Kamla Bashin.
Aku setuju sekali pernyataan ini dan menjadi permenungan aku akhir-akhir ini. Dalam lingkungan lebih kecil pun aku melihat contoh yang tidak kalah ekstrim, orang tua dan anak, saudara bersaudara berkelahi untuk sesuatu yang sebenarnya mereka dapat bagi dengan adil.
Menurut aku keserakahan itu bermula dari ketika kita sudah tidak tahu lagi, seberapa banyak yang sebenarnya kita butuhkan untuk dapat hidup. Kita dirasuki pikiran selalu merasa kekurangan, sehingga terus mengambil dan mengambil sehingga akhirnya sumber daya itu kehabisan daya untuk menghasilkan kebutuhan kita, kemudian kita marah lalu menghancurkan sumber itu. Pun kita berperang dan membinasakan satu sama lain untuk sesuatu yang sebenarnya bisa kita gunakan bersama-sama.
Dalam hal seperti ini perlu rasanya merenungkan perilaku asketisme, perilaku yang cenderung dianggap sebuah kelemahan oleh penganut kapitalisme murni. Asketisme menurut aku pribadi sebuah laku hidup yang menjauhkan diri dari perilaku hedonisme, sikap hidup sederhana, bersahaja (Jawa: prasaja), tidak berlebihan, dan jauh dari sikap hidup berfoya-foya. Asketisme disini mungkin lebih tepat semacam sikap hidup bersahaja (Jawa: sak madyo dan sak cukupe). Meskipun mampu untuk hidup mewah, glamour, dan berfoya-foya, tetapi itu tidak dilakukan karena hadirnya kesadaran bahwa sebagai umat manusia, kita perlu membantu sesama yang berkekurangan.
Konsep asketisme (ascetism) sering sekali dirujuk berdasarkan karya Max Weber yang berjudul The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism (1930). Rasa-rasnya saat ini perlu kita renungkan perliaku seperti itu, karena sepertinya itulah satu-satunya cara yang paling murah (tidak mudah) untuk menghentikan penghancuran yang kita lakukan kepada alam dan kepada bumi yang kita cintai ini.
Ketika sebagian orang memperkaya dirinya sehingga dia memiliki kekayaan yang luar biasa, secara ironis hal ini mengakibatkan kemiskinan ditempat yang lain. Kemiskinan dibelahan bumi yang lain, yang mengakibatkan berbagai persoalan seperti penyakit, terorisme, peperangan dan ratap tangis, cepat atau lambat akan menghampiri kita yang membangun istana mewah yang jauh dari mereka. Cepat atau lambat kerusakan yang kita lakukan dengan sadar atau tanpa sadar akan menjangkau kita.
Dalam permenungan aku, aku membayangkan pencapaian yang aku dapat dan rasa yang ditimbulkannya. Ketika pertama kali mendapat sepeda dari mamak dan bapak atas hadiah juara 1, rasanya selama seminggu hatiku berbunga-bunga, ada perasaan bangga dan sukacita yang luar biasa dalam diriku. Ketika berhasil masuk kuliah ke salah satu universitas terbaik di negeri ini, ada rasa sukacita, ketika masuk ke salah satu perusahaan besar di negeri ini pun seperti itu, ada sukacita sesaat dan akhirnya terlupakan dan menjadi biasa. Demikian juga ketika mampu membeli motor sendiri, dan membeli rumah kecil dan indah, perasaan sukacita itu hanya bertahan sesaat dan akhirnya menjadi biasa. Aku pun membayangkan ketika suatu saat katakanlah aku berhasil mempunyai jet Pribadi, atau memiliki rumah di
Dalam ulasan Rikard Bagun dan Budiman Sudjatmiko pada Kompas 7 November 2008 yang lalu seakan menjadi penyejuk atas berita-berita keserakahan yang selalu menjadi berita utama koran. Rikard dan Budiman menyajikan asketisme Fernando Lugo, Presiden Paraguy. Yang 2 hari sebelum pelantikannya masih tinggal di rumah sederhana dengan cat kusam, sofa sederhana dan seperangkat tv yang tua. Yang pada pelantikannya tidak berjas melainkan baju lengan panjang dan celana panjang krem lama yang sudah sering dipakainya. Dua hari sebelum pelantikannya,
Tuesday, November 11, 2008
Obama
Presiden Palmer, Senator dari
Selama 3 season, tokoh ini merasuki masyarakat Amerika dan dunia lainnya seakan-akan dalam suatu kurun waktu Amerika pernah diperintah oleh ketururan Afrika yang menurut aku sedikit atau banyak membuat sebagian orang berpikir bahwa keturunan Afrika pun bisa memimpin Amerika, negeri harapan dan adidaya satu-satu nya di dunia saat ini ! Cuma sayangnya ini semua hanya terjadi dalam sebuah film serial yang berjudul 24, yang memiliki banyak penggemar di Amerika dan diseluruh dunia, termasuk aku !
Ketika Williams bersaudara merajai kejuaraan tennis dunia, banyak pihak yang menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak biasa. Tennis olahraga kalangan atas kulit putih yang selama puluhan tahun dimenangkan oleh kaum kulit putih dari
Jesse Owens, Muhammad Ali, Sidney Poitier, Oprah, Cosby, Carl Lewis, Halle Bery, Denzel Washington, Jamie Fox, Michael Jordan, Jackson Bersaudara, Williams bersaudara, Tiger Woods adalah sebagian dari orang kulit hitam yang memiliki nama besar di Amerika bahkan dunia. Dengan kelebihan dan prestasi yang mereka miliki, mereka layak disejajarkan dengan tokoh dunia lainnya. Sayangnya mereka cuma artis dan olahragawan. Ketika berbicara tentang tokoh politik kulit hitam di benua Amerika, tidak banyak jumlahnya! Bahkan jumlah senator Afro Amerika jumlahnya dapat dihitung dengan sebelah jari! Ini dapat berarti dua hal, kalangan Afro America tidak berminat terjun ke dalam politik,atau bangsa Amerika tidak siap dipimpin oleh keturunan Afro Amerika.
Barack Hussein Obama II berusia 43 tahun pada tahun 2004 ketika terpilih menjadi Senator dibulan Maret. Hanya dalam kurun waktu 4 tahun beberapa bulan, pada tanggal 4 November 2008 terpilih menjadi Presiden Amerika. Sesuatu hal yang luar biasa dan tidak terbayangkan pada 4 tahun yang lalu!!! Bahkan ketika dia mencalonkan diri menjadi kandidat calon Presiden dari Partai Demokrat ditahun 2007, banyak pihak yang masih terkejut dengan keberanian seorang keturunan Afrika tanpa pengalaman dibidang pemerintahan, bukan dari keturunan keluarga kaya raya, senator yang minim pengalaman bermimpi untuk memimpin Negara Amerika yang pada puluhan tahun sebelumnya masih menganggap bangsa Kulit hitam sebagai masyarakat kelas dua.
Yang terjadi adalah, mimpi itu menjadi kenyataan. Saat ini adalah saat yang paling tepat buat seorang keturunan Afrika menjadi Presiden Amerika setelah sederat prestasi sebelumnya yang ditorehkan keturunan Afro Amerika. Seluruh dunia bersuka ria! Banyak orang yang menangis gembira seakan tidak percaya bahwa Amerika akhirnya dipimpin oleh keturunan yang pada 120 tahun yang lalu masih dianggap budak yang bisa diperjualbelikan. Amerika yang pada tahun 1861 harus perang saudara karena satu pihak menganggap keturunan Afrika adalah budak sementara pihak yang lain menganggap mereka adalah orang yang merdeka. Yang pada tahun 1963 masih merupakan negeri impian buat seorang Martin Luther King Jr, yang bermimpi suatu ketika nanti bangsa Amerika kulit putih dan kulit hitam akan duduk bersama-sama membangun Amerika! Yang sampai saat ini pun hal tersebut masih mendapat tentangan dari kaum puritan dan konservatif kulit putih disana.
Sejarah berkata lain, ketika Amerika dipersimpangan jalan, mereka memilih Presiden besar mereka. Mereka memilih
Untuk tahun 2009 dan entah sampai kapan…. Obama tidak akan mungkin menjadi Presiden di Indonesia. Hanya di Amerika dia bisa menjadi Presiden. Kalau sudah begini, siapa yang hebat ?
Sunday, October 19, 2008
Semalam di Danau Toba
Kopi itu rasanya nikmat sekali, didepan terhampar pemandangan indah, kapal kecil yang membawa penumpang, segerombolan kera bergantungan dipohon pinus. Rasanya damai, hanya lalu lalang mobil dan speedboat yang membuat waktu seakan bergerak cepat. Selebihnya seakan berhenti, damai dan menyejukkan. Pulau didepan seperti manusia raksasa yang tengkurap, suasana seperti ini membuat rasanya waktu kembali kemasa kanak2, masa ketika aku mengalami petualangan yang sama sekali baru ditempat Ompung dari pihak Bapak. Yang berbekas adalah ketika harus buang air besar disemak2 tanpa air utk berbilas, bermain perahu ditengah danau sambil ketakutan karena tidak bisa berenang serta mengambil mangga ditengah ladang yang rasanya manis sekali.
Kampung Bapak, tidak jauh dari sini. Suasana tepi danau dan bau rumput2 an membuat kenangan masa kecil datang kembali
Beruntunglah orang-orang yang tinggal di pinggir danau Toba, karena mereka memiliki kemewahan menyaksikan senja yang luar biasa ini. Sepotong senja yang membuat aku merasa diberkati, karena masih bs menikmati sepotong senja di Danau Toba.
Monday, July 14, 2008
Pekan Olah Raga Nasional XVII Kalimantan Timur (6 Juli - 17 Juli 2008)
PON XVII di Kalimantan Timur memang terlalu ambisius dari segi pelaksanaan. Bayangkan awalnya ada 7
Kantor kami kebagian tugas yang menurut aku cukup sulit, harus menggelar layanan data dan internet dengan jangka waktu 2 minggu ke semua
Dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Dengan tekanan yang tinggi yang menguras biaya dan emosi, akhirnya layanan pun dapat tergelar dan berjalan dengan baik. Meski ada kejadian-kejadian minor yang terjadi dalam pelaksanaan persiapan kegiatan itu, semua dapat tergelar dan berjalan dengan baik sampai pada acara pembukaan PON malam ini.
PON kali ini menjadi berkesan, karena aku ikut ambil bagian dalam menyiapkan koneksi data dan internetnya. Meski kecil peran yang aku jalani, ada kebanggaan tersendiri mana kala semuanya berjalan dengan baik. Banyak yang aku pelajari dari kegiatan ini, dan banyak sahabat baru dari kegiatan ini. Semoga semuanya berjalan dengan baik, karena didepan masih banyak kegiatan yang lain yang harus diikuti….
Sunday, July 06, 2008
Banjir 4 Juli 2008
Setelah meletakkan ember dipetirisan hujan, aku melanjutkan tidur dengan asumsi tidur ku tidak akan lama dan apabila hujan terus menerus masih ada waktu buatku untuk menyelamatkan barang-barang ku.
Sambil menunggu hujan reda, dan banjir surut karena hari ini aku harus ke Samarinda, aku memutuskan untuk mengambil beberapa gambar. Bukan maksud aku untuk mengabadikan penderitaan orang lain, melainkan untuk menjadikan kenang-kenangan, karena ini pengalaman pertama banjir di kompleks yang aku tempati.
Kurang lebih dua jam, sudah menimbulkan banjir setinggi paha orang dewasa. Aku tidak terbayang kalau hujan mengguyur seharian. Rasa-rasanya permukaan tanah yang ada di
Pakar Lingkungan dan peraih nobel perdamaian dari Afrika mengatakan, kita bukan tidak boleh membangun rumah dari kayu dan menebang pohon. Cuma kita perlu sadar, ketika kita menebang pohon, artinya kita mengambil sumber mata buat anak cucu kita. Dan (aku tambahkan), kita membuat bencana buat kita sendiri. Mari kita jaga bumi kita ini…..
Saturday, June 21, 2008
Hidup Yang Lebih Bermakna
Bésame Mucho
Bésame, bésame mucho
Como si fuera esta noche
La última vez
Bésame, bésame mucho
Que tengo miedo a perderte
Perderte después
Bésame, bésame mucho
Como si fuera esta noche
La última vez …..
Rasa-rasanya hari berganti begitu cepat, kabar baik dan buruk datang silih berganti. Baru-baru ini salah seorang teman kerja yang lebih mudah setahun dari aku dipanggil sang Pencipta. Rasa-rasanya baru kemarin sama-sama kuliah, lama tidak kedengaran kabarnya, tiba-tiba ada berita dia meninggalkan kami teman-temannya untuk selamanya. Hidup memang penuh misteri, hari ini kita gembira dengan teman-teman kita, besok kita berduka karena kehilangan teman kita, atau teman kita kehilangan kita.
Tidak ada alasan khusus aku menulis lirik lagu Bésame Mucho,yang jelas lagu yang dinyanyikan ELINE yang dibawakan secara acoustic membuat perasaan ku menjadi melankolik dan mengingatkan aku akan seseorang yang jauh dimata namun dekat dihati.
Randy Pausch – bukan ajang Piala Eropa – yang membuat aku ingin menulis, karena rasanya sudah lama tidak menulis sesuatu di blog ini. Kisah hidup Randy bisa menjadi insiprasi dalam hidup aku pribadi ketika mengalami masa-masa sulit. Randy menurut taksiran dokter setahun yang lalu hidupnya hanya tersisa 6 bulan. Tetapi lelaki yang berusia 47 tahun ini tak mau daya hidupnya digerogoti kanker pancreas. Pasukan nutrisinya dijaga ketat, plus menu utama pushup, bersepeda dan juga berlari. “Kecepatan lari saya diatas rata-rata orang Amerika,” katanya.
Pada tanggal 19 November 2007, Randy menyampaikan kuliah terakhir dihadapan mahasiswanya di Universitas Carnegie Mellon,
Dengan perkiraan umur tinggal enam bulan, para mahasiswa Carnege menduga kuliah yang bertujuk “Really Achieving Your Childhood Dreams” ini akan berurai air mata. Pasti sang dosen sekarat bakal membicarakan penyakitnya yang sudah mencapai stadium terminal. Prof Randy bakal menguraikan pandangan filosofi kematian yang mengharubiru.
Yang terjadi ternyata sebaliknya! Kuliah terakhir sang Profesor justru ceria dan penuhlontaran segar. “Saya harap anda tidak kecewa karena saya tidak terlihat depresi,”ujarnya disambut tawa hadirin. Sejatinya kuliah ini ditujukan buat ketiga anaknya.“Saya mungkin tidak bisa menemani mereka tumbuh dewasa,” kata Randy. Salah satu pesan buat anaknya yang paling kecil Chloe, “Nak jangan kau nilai laki-laki dari ucapannya, nilailah dia dari perbuatannya.”
Dalam kuliahnya ini menekankan pentingnya meraih cita-cita masa kecil. “Jangan ragu,” kata Randy. Sebab impian dimasa bocah itu datang jauh dari dalam jiwa. Impian itulah yang menjadi motor, membuat hidup lebih berwarna. Randy adalah orang yang gigih meraih impian masa kecilnya.
Banyak impian masa kecilnya yang terwujud satu persatu. Merasakan gravitasi nol di ruang angkasa dan mimpi menjadi kapten Kirk misalnya. Bahkan untuk menjadi kapten Kirk, bahkan dalam film Start Trek terbaru yang dirilis Desember nanti, Randy mendapat peran khusus!!
Dalam menggapai impiannya Randy paham sekali banyak rintangan. Ia berkali-kali membentur tembok, namum berusaha bersikap positif. “Tembok itu ada untuk menguji seberapa besar sebenarnya kita menginginkan sesuatu!” Kata Randy. Dan Ia tidak menyesali manakala impiannya tidak tercapa. “Saat impian tidak tercapai, biasanya usaha mengejar cita-cita itu memberikan pengalaman hidup yang setimpal,” kata Randy.
Kini setelah setahun berlaku sejak Randy divonis sisa umurnya Cuma enam bulan. Sang Profesor masih hidup sehat dan penuh semangat. Hidup bagi Randy, seperti permainan kartu poker. “Tidak bisa pemain mengatur kartu yang dibagikan,” katanya,”Yang bisa dilakukan hanyalah memainkan sebaik-baiknya kartu yang ada ditangan.”
Kiss Me A
Kiss me, kiss me a lot,
As if tonight was
the last time.
Kiss me, kiss me a lot,
Because I fear to lose you,
To lose you again.
Kiss me, kiss me a lot,
As if tonight was
the last time.
Saturday, April 12, 2008
Kisah Vitus, Mozart dan Sufiah
Sepulang dari Blue sky, aku merasa tiba-tiba ingin menulis. Menulis hal yang berlainan dengan apa yang kusaksikan beberapa waktu sebelumnya di Blue Sky. Cerita nya tentang tragedy anak-anak jenius..
Vitus seorang bocah yang seakan-akan berasal dari planet lain dilingkungannya, punya pendengaran seperti kelelawar, bermain piano layaknya seorang virtuoso dan melahap ensiklopedi pada usia 5 tahun. Tidak heran orangtuanya mengharapkan dan mengarahkan kelak masa depannya akan cerah. Orang tua menganggap lebih tahu apa yang terbaik buat Vitus, sehingga waktunya dihabiskan dengan jadwal kursus piano yang ketat, kuliah di Universitas, dipaksa melakukan keinginan orangtuanya agar dikagumi teman-teman orang tuanya, padahal tubuh dan pikirannya adalah anak 12 tahun yang kebetulan dikarunia kecerdasan rata-rata. Yang terjadi adalah pemberontakan.
Wolfgang Amadeus Mozart juga adalah seorang jenius musik yang pernah lahir. Dikarunia intelejensia yang tinggi dan ayah bernama Leopold yang rajin dalam mengajarinya bermain biola sejak kecil. Usia 5 tahun telah menciptakan sebuah komposisi pendek . Tidak seperti Vitus, Mozart sepertinya menikmati didikan ayahnya, Menjadi terkenal dan kaya, tetapi ada yang terjadi adalah dia terlalu cepat dewasa dan terkenal. Yang terjadi adalah dia cepat menghilang, karena sakit dan mengalami kesulitan keuangan diusia 35 tahun, Mozart pun meninggal dan dimakamkan secara sederhana. Tragis kisah sang Maestro yang diakhir hidupnya tidak mendapatkan penghargaan selayaknya.
Awalnya segalanya seperti sempurna buat Sufiah Yusuf . Ayahnya Farooq Yusuf, adalah guru matematika jenius berdarah Pakistan berkewarganegaraan Malaysia. Dengan didikan keras dan metoda teknik belajar yang dipercepat, dia berhasil membuat putrinya yang jenius, Sufiah berhasil masuk St. Hilda College, Universitas Oxford setelah berhasil lolos ujian matematika tingkat A pada usia 12 tahun ! Ini membuat Sufiah menjadi terkenal diseantero Malaysia bahkan Inggris. Apa yang terjadi kemudian adalah pemberontakan. Dia memilih tidak melanjutkan kuliah dan menikah muda. Inggris dan Malaysia pun heboh, diusia 23 tahun dia menjadi pelacur dengan bayaran 2,4 juta per jam. Mungkin salah seorang pelacur jenius yang pernah hidup.
Banyak cerita tentang anak jenius yang ketika dewasa menjadi seseorang yang bertolak belakang dengan apa yang dibayangkan orang-orang sebelumnya. Yang seharusnya berhasil dan kaya raya dengan kepintaran yang dimiliki, berakhir tragis karena depresi yang tekanan lingkungan yang tidak dapat ditanggungnya.
Mungkin karena dia harus tampil dan menjadi seperti apa yang diharapkan orang tua dan lingkungan. Tekanan untuk lebih dan lebih membuat sianak tidak menjadi dirinya sendiri, melainkan menjadi apa yang orang tua dan lingkungan inginkan. Sama seperti badut yang dipaksa terus melucu, meski saat itu hatinya sedang berduka, karena sang anak dianggap sebagai object tontonan yang harus memuaskan lingkungan dan orangtuanya.
Dalam dunia orang dewasa pun kita mengalami hal demikian. Kita sering tidak dapat atau kurang berani menjadi diri kita. Kita lebih suka menjadi apa yang lingkungan inginkan, meski itu bertentangan dengan keinginan kita. Semoga kita tidak menjadi depresi karenanya. Sayang, diusia yang Cuma 60 sampai 80 tahun, yang rasanya terlalu singkat dibandingkan usia bumi misalnya, kita disibukkan oleh tekanan social yang bisa kita hindari ?
Saturday, March 22, 2008
Arms Of A Woman by Amos Lee
|
I Love this song, the music so good, sweet blues ...and I'm thingking about my woman, she's so far away..... Take care hon... !!
"Arms Of A Woman"
I am at ease in the arms of a woman.
Although now,
most of my days i spend alone.
A thousand miles,
from the place i was born.
But when she wakes me,
she takes me back home.
Now, most days,
i spend like a child.
Who's afraid of ghosts in my mind.
I know, there aint nothing out there.
I'm still afraid to turn on the lights.
I am at ease in the arms of a woman.
Although now,
most of my days a i spend alone.
A thousand miles,
the place i was born.
When she wakes me,
she takes me back home.
A thousand miles,
the place i was born.
When she wakes me,
she takes me back home.
I am at ease in the arms of a woman.
Although now,
most of my days i spend alone.
A thousand miles,
from the place i was born.
When she wakes me,
she takes me..
Ya, when she wakes me,
she takes me back home.
When she wakes me,
she takes me back home.
Sunday, March 16, 2008
Agustinus Wibowo, Christopher McCandless and Into the Wild
Kembali ke rumah, di halaman 16 Kompas hari ini yang bertajuk 'Agus: Hidup Ini adalah Perjalanan…', kembali aku dikejutkan cerita menarik tentang sosok muda, yang pengalamannya membuat ku iri dalam arti positif. Anak muda kelahiran tahun 1981 itu bernama Agustinus Wibowo telah mengunjungi Tibet - salah satu kota yang ingin sekali aku kunjungi - dalam rangkaian petualangannya akan mengililingi dunia. Menakjubkan dan membuat iri, karena Agus dengan bermodalkan US $2000, memulai perjalanannya mengelilingi dunia mengunjungi negeri-negeri yang bahkan jarang kita dengar namanya : Abkhazia,Transdniestr,Ossetia,Nagorno Karabakh,dll serta berjuang untuk hidup disetiap tempat dengan bekerja apa saja agar dapat melanjutkan perjalannya ketempat berikutnya. Mengagumkan dan sungguh menjadi inspirasi!!
Into The Wild (tontonan di malam hari)
……..Two years he walks the world,no phone, no pool no pets, no cigarettes, ultimate freedom, an extremist, an aesthetic voyager, whose home is the road. So now, after two rambling years comes the final and greatest adventure. The climatic battle to kill, a false veing within and victoriously conclude the spiritual revolution. No longer to be poisoned by civilization he flees, and walks alone upon the land to become lost in the wild (Alexander supertrump a.k.a Christopher McCandless)……
Awalnya film ini seperti film Diarios de motocicleta, dengan gambar yang indah petualang yang menakjubkan menjelajah kota demi kota, Diaros de motocicleta menjadi titik balik Che Guevera memperjuangkan rakyat, menghadapi kapitalis dan antek-anteknya di Amerika Selatan, sementara Chirstopher Mccandless menjadikan akhir perjalanannya dalam cerita yang dijadikan film "Into The Wild", sebagai puncak perjalanan hidup dia, menyatu bersama alam. Film yang disutradarai oleh Sean Penn ini menjadi sebuah perjalanan pribadi yang menakjubkan yang mampu menyentuh penontonnya (Jeffrey Lyons,NBC "reel talk").
Sekali lagi film yang bagus menjadi penyeimbang dalam hidup sehari-hari aku.Film ini diangkat dari yang benar-benar terjadi, dimana Chris dalam ceritanya seolah-olah menjadikan petualangannya, semacam perjalanan suci menuju ke kematian. Tidak banyak orang seperti Christ, seorang mahasiswa (tidak kaya) menyumbangkan tabungan untuk kuliahnya sebesar US $ 24.000 kepada organisasi sosial, dan memutuskan melakukan perjalanan menuju Alaska, untuk sesuatu alasan yang hanya dia seorang yang tahu. Chris membakar uangnya dan berjalan menuju Alaska tanpa uang dan makanan. Kita hanya berusaha menduga-duga isi pikiran dia (catatan perjalanannya dibuat oleh John Krakauer setelah melakukan investagasi mendalam) ketika memulai perjalanan tersebut.
Menyenangkan melihat Sean Penn semakin tua semakin bijak dan semakin banyak film bagus yang dia buat. Pertama kali melihatnya main dalam Carlito's Way, tidak menyangka akhirnya dia bisa seperti sekarang ini, actor yang meraih Oscar dan sutradara yang menghasilkan karya hebat. Aku suka actingnya dalam I'm Sam, dan mendapat Oscar dalam "Mystic River". Kini dia kembali menjadi sutradara dalam film yang menakjubkan dengan cerita yang diadaptasi dengan baik, lagu-lagu yang merdu serta banyak gambar yang indah. Film terbaik diawal tahun 2008 ini !!
Dalam setiap perkenalannya dengan orang-orang yang menjadi sahabatnya, Chris meninggalkan kesan yang mendalam serta mampu menjadi sahabat yang kehadirannya membawa kebahagiaan. Dia tidak mengambil keuntungan dalam persahabatannya dengan teman-temannya, seperti meniduri seorang gadis yang suka kepadanya, karena anak tersebut masih kecil (16 tahun) serta dia tidak ingin menghancurkan masa depannya. Salah satu bagian yang emosional dalam persahabatannya, ketika sahabat terakhirnya yang bernama Ron menawarkan mengangkatnya menjadi anak angkat, karena Ron hanya sebatang kara. Tetapi dia menunda memberi jawaban karena tujuannya adalah Alaska, dan dia tidak ingin ada hal lain yang membuat dia tidak fokus dengan apa yang dia cita-citakan. Buat aku, ini merupakan salah satu moment terbaik dalam film ini. Pada babak sebelumnya, ada satu percakapan Chris dengan Ron yang menurut aku sangat berkesan, Chris mengatakan kurang lebih demikian : Hubungan antara sesama manusia tidak selamanya membuat kita bahagia. Tuhan menggunakan hal-hal lain disekitar kita untuk membuat kita bahagia, Cuma kadang kita tidak menyadari hal tersebut.
Ada saat dimana kita bertanya, tentang tujuan hidup kita. Banyak orang yang tidak tahu akan bagaimana akhir hidupnya. Akan bagaimana sesudah ia mendapatkan semua yang dia mau, atau ketika ia telah menyelesaikan segala pekerjaan dan tugas dia.
Chris tahu kemana tujuannya, melakukan perjalanan ke suatu tempat yang bernama Alaska. Setiap orang pasti akan mati, tidak banyak orang yang memilih bagaimana ia akan meninggal kelak. Masih jadi pertanyaan apakah Chris kesana dalam rangka bunuh diri ? Tetapi buat aku, tidak ada yang lebih menggembirakan melakukan sesuatu yang kita impi-impikan sampai ajal menjemput kita. Buat aku Chris melakukan hal itu. Terima kasih atas ceritanya Chris !
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Alexander_Supertramp
http://www.jayfoss.net/Into%20the%20Wild.htm