Sunday, November 16, 2008

Asketisme Lugo

Presiden Lugo

Persoalan besar di dunia saat ini adalah ekonomi berbasis keserakan dan keuntungan tanpa batas, itulah sumber berbagai persoalan, perang dan berbagai bentuk fundamentalisme, ekstrimisme dan terorisme”, Kata Kamla Bashin.


Aku setuju sekali pernyataan ini dan menjadi permenungan aku akhir-akhir ini. Dalam lingkungan lebih kecil pun aku melihat contoh yang tidak kalah ekstrim, orang tua dan anak, saudara bersaudara berkelahi untuk sesuatu yang sebenarnya mereka dapat bagi dengan adil.


Menurut aku keserakahan itu bermula dari ketika kita sudah tidak tahu lagi, seberapa banyak yang sebenarnya kita butuhkan untuk dapat hidup. Kita dirasuki pikiran selalu merasa kekurangan, sehingga terus mengambil dan mengambil sehingga akhirnya sumber daya itu kehabisan daya untuk menghasilkan kebutuhan kita, kemudian kita marah lalu menghancurkan sumber itu. Pun kita berperang dan membinasakan satu sama lain untuk sesuatu yang sebenarnya bisa kita gunakan bersama-sama.


Dalam hal seperti ini perlu rasanya merenungkan perilaku asketisme, perilaku yang cenderung dianggap sebuah kelemahan oleh penganut kapitalisme murni. Asketisme menurut aku pribadi sebuah laku hidup yang menjauhkan diri dari perilaku hedonisme, sikap hidup sederhana, bersahaja (Jawa: prasaja), tidak berlebihan, dan jauh dari sikap hidup berfoya-foya. Asketisme disini mungkin lebih tepat semacam sikap hidup bersahaja (Jawa: sak madyo dan sak cukupe). Meskipun mampu untuk hidup mewah, glamour, dan berfoya-foya, tetapi itu tidak dilakukan karena hadirnya kesadaran bahwa sebagai umat manusia, kita perlu membantu sesama yang berkekurangan.


Konsep asketisme (ascetism) sering sekali dirujuk berdasarkan karya Max Weber yang berjudul The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism (1930). Rasa-rasnya saat ini perlu kita renungkan perliaku seperti itu, karena sepertinya itulah satu-satunya cara yang paling murah (tidak mudah) untuk menghentikan penghancuran yang kita lakukan kepada alam dan kepada bumi yang kita cintai ini.


Ketika sebagian orang memperkaya dirinya sehingga dia memiliki kekayaan yang luar biasa, secara ironis hal ini mengakibatkan kemiskinan ditempat yang lain. Kemiskinan dibelahan bumi yang lain, yang mengakibatkan berbagai persoalan seperti penyakit, terorisme, peperangan dan ratap tangis, cepat atau lambat akan menghampiri kita yang membangun istana mewah yang jauh dari mereka. Cepat atau lambat kerusakan yang kita lakukan dengan sadar atau tanpa sadar akan menjangkau kita.


Dalam permenungan aku, aku membayangkan pencapaian yang aku dapat dan rasa yang ditimbulkannya. Ketika pertama kali mendapat sepeda dari mamak dan bapak atas hadiah juara 1, rasanya selama seminggu hatiku berbunga-bunga, ada perasaan bangga dan sukacita yang luar biasa dalam diriku. Ketika berhasil masuk kuliah ke salah satu universitas terbaik di negeri ini, ada rasa sukacita, ketika masuk ke salah satu perusahaan besar di negeri ini pun seperti itu, ada sukacita sesaat dan akhirnya terlupakan dan menjadi biasa. Demikian juga ketika mampu membeli motor sendiri, dan membeli rumah kecil dan indah, perasaan sukacita itu hanya bertahan sesaat dan akhirnya menjadi biasa. Aku pun membayangkan ketika suatu saat katakanlah aku berhasil mempunyai jet Pribadi, atau memiliki rumah di Beverly Hills atau membeli setengah Pulau di Indonesia, perasaannya pasti tidak lebih dari ketika pertama kali aku mendapatkan sepeda dulu. Pencapaian atas apa yang kita inginkan hanya memuaskan kita buat sesaat, ketika keinginan itu menjadi tidak terkendali dan menjadi sebuah kecanduan, ini lah yang dinamakan dengan keserakahan.


Dalam ulasan Rikard Bagun dan Budiman Sudjatmiko pada Kompas 7 November 2008 yang lalu seakan menjadi penyejuk atas berita-berita keserakahan yang selalu menjadi berita utama koran. Rikard dan Budiman menyajikan asketisme Fernando Lugo, Presiden Paraguy. Yang 2 hari sebelum pelantikannya masih tinggal di rumah sederhana dengan cat kusam, sofa sederhana dan seperangkat tv yang tua. Yang pada pelantikannya tidak berjas melainkan baju lengan panjang dan celana panjang krem lama yang sudah sering dipakainya. Dua hari sebelum pelantikannya, Lugo minta diantar ke sebuah tempat dengan mobil pick up sederhana, yang pada saat pelantikannya bersama Presiden Venezuela, Hugo Chaves menikmati sarapan kas masyarakat pedesaan Amerika Latin : ubi, jagung dan pisang rebus!!

Tuesday, November 11, 2008

Obama

Tandatangan Obama


Presiden Palmer, Senator dari Maryland, mendapat gelar doktor hukum dari Universitas Maryland setelah mendapatkan gelar Bachelor of Arts dalam ilmu politik dari Universitas Georgetown. Ia adalah tokoh karismatik yang terpilih menjadi Presiden sesudah upaya pembunuhan yang gagal yang dilakukan teroris terhadap dirinya. Lelaki tinggi besar ini membuat keputusan penting yang menyelematkan bangsa Amerika dari ancaman teroris, Amerika beruntung mempunya Presiden Seperti dia.


Selama 3 season, tokoh ini merasuki masyarakat Amerika dan dunia lainnya seakan-akan dalam suatu kurun waktu Amerika pernah diperintah oleh ketururan Afrika yang menurut aku sedikit atau banyak membuat sebagian orang berpikir bahwa keturunan Afrika pun bisa memimpin Amerika, negeri harapan dan adidaya satu-satu nya di dunia saat ini ! Cuma sayangnya ini semua hanya terjadi dalam sebuah film serial yang berjudul 24, yang memiliki banyak penggemar di Amerika dan diseluruh dunia, termasuk aku !


Ketika Williams bersaudara merajai kejuaraan tennis dunia, banyak pihak yang menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak biasa. Tennis olahraga kalangan atas kulit putih yang selama puluhan tahun dimenangkan oleh kaum kulit putih dari Eropa, Australia dan Amerika ternyata saat itu dipuncak rangking tertinggi diduduki oleh dua wanita kulit hitam yang bersaudara Venus dan Serena. Pun ketika seorang peranakan asia-afrika menjadi legenda hidup golf dunia yang lagi-lagi sama seperti tennis sepanjang sejarah puluhan tahun dirajai oleh golfer kulit putih, banyak pihak yang kaget dan tidak percaya. Olah raga yang kebanyakan peserta pertandingannya diikuti oleh pegolf kulit putih harus mengakui kehebatan seorang Tiger Woods, anak seorang Afro Amerika dan beribukan wanita Thailand menjadi pegolf nomor satu dunia saat ini.


Jesse Owens, Muhammad Ali, Sidney Poitier, Oprah, Cosby, Carl Lewis, Halle Bery, Denzel Washington, Jamie Fox, Michael Jordan, Jackson Bersaudara, Williams bersaudara, Tiger Woods adalah sebagian dari orang kulit hitam yang memiliki nama besar di Amerika bahkan dunia. Dengan kelebihan dan prestasi yang mereka miliki, mereka layak disejajarkan dengan tokoh dunia lainnya. Sayangnya mereka cuma artis dan olahragawan. Ketika berbicara tentang tokoh politik kulit hitam di benua Amerika, tidak banyak jumlahnya! Bahkan jumlah senator Afro Amerika jumlahnya dapat dihitung dengan sebelah jari! Ini dapat berarti dua hal, kalangan Afro America tidak berminat terjun ke dalam politik,atau bangsa Amerika tidak siap dipimpin oleh keturunan Afro Amerika.


Barack Hussein Obama II berusia 43 tahun pada tahun 2004 ketika terpilih menjadi Senator dibulan Maret. Hanya dalam kurun waktu 4 tahun beberapa bulan, pada tanggal 4 November 2008 terpilih menjadi Presiden Amerika. Sesuatu hal yang luar biasa dan tidak terbayangkan pada 4 tahun yang lalu!!! Bahkan ketika dia mencalonkan diri menjadi kandidat calon Presiden dari Partai Demokrat ditahun 2007, banyak pihak yang masih terkejut dengan keberanian seorang keturunan Afrika tanpa pengalaman dibidang pemerintahan, bukan dari keturunan keluarga kaya raya, senator yang minim pengalaman bermimpi untuk memimpin Negara Amerika yang pada puluhan tahun sebelumnya masih menganggap bangsa Kulit hitam sebagai masyarakat kelas dua.


Yang terjadi adalah, mimpi itu menjadi kenyataan. Saat ini adalah saat yang paling tepat buat seorang keturunan Afrika menjadi Presiden Amerika setelah sederat prestasi sebelumnya yang ditorehkan keturunan Afro Amerika. Seluruh dunia bersuka ria! Banyak orang yang menangis gembira seakan tidak percaya bahwa Amerika akhirnya dipimpin oleh keturunan yang pada 120 tahun yang lalu masih dianggap budak yang bisa diperjualbelikan. Amerika yang pada tahun 1861 harus perang saudara karena satu pihak menganggap keturunan Afrika adalah budak sementara pihak yang lain menganggap mereka adalah orang yang merdeka. Yang pada tahun 1963 masih merupakan negeri impian buat seorang Martin Luther King Jr, yang bermimpi suatu ketika nanti bangsa Amerika kulit putih dan kulit hitam akan duduk bersama-sama membangun Amerika! Yang sampai saat ini pun hal tersebut masih mendapat tentangan dari kaum puritan dan konservatif kulit putih disana.


Sejarah berkata lain, ketika Amerika dipersimpangan jalan, mereka memilih Presiden besar mereka. Mereka memilih Washington, mereka memilih Abraham Lincoln, mereka memilih Franklin D. Roosevelt, mereka memilih JFK dan saat ini mereka memutuskan memilih Obama ! Calon Presiden besar telah lahir, sejuta asa telah digantungkan kepada dirinya. Yang uniknya bukan asa Negara Amerika semata, tetapi juga asa dunia ini ! Yang sepanjang catatan sejarah, saat ini adalah saat yang paling menentukan sejarah keberadaan umat manusia karena permasalahan lingkungan dan kesenjangan antara kaya-miskin.


Ada satu hal yang menggelitik dalam pikiranku. seandainya Obama yang sempat bersekolah di SD Asisi Jakarta selama 4 tahun kembali ke Indonesia pada tahun 1991 setelah mendapat gelar Juris Doctor dari Harvard, mengganti kewarganegaraan menjadi WNI, kemudian terjun dalam bidang politik dan bergabung dengan salah satu partai besar di Indonesia (mungkin Golkar atau PDI Perjuangan). Lalu karena kecerdasannya akhrinya menjadi salah seorang pejabat dalam partai tersebut, sulit dan rasanya mustahil baginya untuk menjadi calon Presiden dari partai tersebut! Kalau pun partai tersebut katakanlah gila dan nekat mencalonkan dia menjadi calon Presiden dari partainya setelah seleksi internal didalam partai (ini saja masih mustahil), Indonesia akan heboh karena ada calon Presiden yang dari luar Jawa dan non Muslim! Ketika akhirnya pada tahun 2009 dia resmi sebagai calon Presiden pada pemilihan umum yang langsung umum bebas dan rahasia, pasti akan menjadi bulan-bulanan kalangan tertentu yang akhirnya membuat sebagian masyarakat kita menolak memilih dia karena dia non muslim dan bukan dari Pulau Jawa.


Untuk tahun 2009 dan entah sampai kapan…. Obama tidak akan mungkin menjadi Presiden di Indonesia. Hanya di Amerika dia bisa menjadi Presiden. Kalau sudah begini, siapa yang hebat ? Indonesia bukan :)